DAMASKUS – Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) Kofi
Annan kemarin bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad. Annan sebelumnya
menyatakan pembunuhan lebih dari 100 orang di Houla, Suriah merupakan
tragedi mengerikan.
Annan menganggap pembunuhan
tragis di pusat kota itu merupakan momen mengerikan dengan konsekuensi
sangat besar. Menurut Annan, pihak yang bertanggung jawab atas
pembunuhan itu harus diusut hingga tuntas. Dia juga mendesak semua pihak
menghentikan kekerasan yang telah berlangsung 15 bulan.
Sebelum
bertemu Assad, Annan berdialog dengan Menteri Luar Negeri (Menlu)
Suriah Walid Muallem dan Kepala Tim Pemantau PBB Mayor Jenderal Robert
Mood. ”Muallem menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Suriah dan
serangan yang bertujuan menciptakan kekacauan, meskipun rezim Suriah
telah melakukan reformasi di semua wilayah,”papar laporan kantor berita
resmi Suriah,SANA.
Annan menjelaskan pada wartawan di Damaskus
bahwa dia terkejut dan merasa ngeri dengan insiden tragis di Houla.
”Kecaman oleh Dewan Keamanan PBB sudah tepat. Damaskus harus mengambil
langkah nyata untuk menunjukkan keseriusannya menyelesaikan krisis
secara damai,” tuturnya, dikutip kantor berita AFP.”Pesan damai ini
tidak hanya untuk pemerintah, tapi semua pihak yang memiliki senjata.
Enam
poin rencana damai itu harus dilaksanakan secara komprehensif,dan ini
tidak terjadi. Saya ingin melakukan diskusi serius dan terbuka dengan
Presiden Bashar al-Assad.” Rencana damai Annan itu menyatakan semua
pihak memulai gencatan senjata sejak 12 April.Namun,gencatan senjata itu
tampaknya dilanggar setiap hari. Pengawas Suriah untuk Hak Asasi
Manusia (SOHR) menyatakan 36 orang tewas pada Senin (28/5), sehari
setelah 87 orang tewas dalam satu hari.
”Sebanyak 34 orang tewas
di pusat kota Hama pada Minggu (27/5),”ungkap SOHR. Menurut SOHR,
pertempuran terjadi di berbagai lokasi, termasuk Idlib dan Daraa di
wilayah selatan.Kelompok itu menyatakan lebih dari 13.000 orang tewas
dalam kekerasan tersebut. Sementara itu, Australia mengusir dua diplomat
Suriah, termasuk kepala misi diplomatik, kemarin.
Australia
berharap negara-negara lain juga melakukan langkah serupa sebagai bentuk
respons internasional terhadap pembunuhan yang terjadi di desa Houla,
Suriah. ”Dalam hal ini, kami bersama teman-teman kami di penjuru dunia.
Saya harap negara lain akan melakukan hal yang sama,”ungkap Menlu
Australia Bob Carr. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar