“Kami mengonfirmasi pengacak sinyal GPS (global positioning system) berasal dari Korut,” papar Deputi Direktur Komisi Komunikasi Korsel Lee Kyung-woo,kepada AFP. Kementerian Transportasi Korsel dalam pernyataannya pada AFP mengonfirmasi pengacakan sinyal tersebut, tapi tidak mengatakan pihak mana yang bertanggung jawab. Korut sebelumnya pernah dituduh Korsel telah mengacak sinyal sistem GPS, namun tindakan itu tidak banyak mempengaruhi penerbangan sipil.
Menurut Kementerian Transportasi Korsel, sebanyak 241 penerbangan oleh sembilan maskapai Korsel dan 11 penerbangan yang dioperasikan sembilan maskapai asing, terganggu oleh pengacakan sinyal tersebut sejak Sabtu (28/4). Pada hari itu, Korsel telah mengeluarkan peringatan untuk para pilot dan mas-kapai. Direktur Kementerian Transportasi Korsel Kim Choonoh menjelaskan, pengacakan sinyal itu dapat terdeteksi di sekitar bandara internasional Incheon.
“Otoritas sedang melacak asalnya.Meskipun mengganggu GPS,tidak ada ancaman serius untuk keamanan penerbangan karena pesawat menggunakan perangkat navigasi lainnya, ”tuturnya. Kim menjelaskan, terjadi gangguan singkat sistem GPS penerbangan sipil tahun lalu. “Tapi jenis gangguan yang meluas ini tidak biasa,”paparnya. Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korsel menolak mengatakan apakah pengacakan sinyal ini juga diarahkan terhadap militer.
“Tidak ada masalah dengan operasi militer kami,”ujarnya. Menteri Pertahanan Korsel pada Oktober 2010 mengatakan, peralatan pengacak sinyal milik Korut dapat mengganggu sistem navigasi persenjataan yang dapat mengancam keamanan. Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young mengatakan pada parlemen bahwa Korut mengimpor peralatan dari Rusia, untuk mengancam sinyal GPS Korsel dan mampu mengacak sinyal hingga jarak lebih dari 100 kilometer.
Menurut Kim,Korut diduga bertanggung jawab atas gangguan penerima GPS di kapal angkatan laut dan sipil sepanjang pantai barat pada 23–25 Agustus 2010. Pada Maret 2011,kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan bahwa Korut menggunakan peralatan pengacak sinyal untuk mengganggu peralatan komunikasi militer Korsel.Menurut Yonhap, pengacak sinyal itu sangat kuat sehingga mengganggu peralatan telepon dan navigasi yang menggunakan GPS di unit-unit militer dekat Seoul.
Korut beberapa pekan terakhir sering mengancam aksi ofensif termasuk perang suci terhadap Korsel. Pyongyang menuduh para pemimpin Seoul tidak menghormati peringatan satu abad kelahiran pendiri Korut Kim Il-sung. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar