Cari di Sini

Rabu, 30 Mei 2012

Annan Temui Bashar Al-Assad

DAMASKUS – Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) Kofi Annan kemarin bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad. Annan sebelumnya menyatakan pembunuhan lebih dari 100 orang di Houla, Suriah merupakan tragedi mengerikan.

Annan menganggap pembunuhan tragis di pusat kota itu merupakan momen mengerikan dengan konsekuensi sangat besar. Menurut Annan, pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu harus diusut hingga tuntas. Dia juga mendesak semua pihak menghentikan kekerasan yang telah berlangsung 15 bulan.

Sebelum bertemu Assad, Annan berdialog dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Walid Muallem dan Kepala Tim Pemantau PBB Mayor Jenderal Robert Mood. ”Muallem menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Suriah dan serangan yang bertujuan menciptakan kekacauan, meskipun rezim Suriah telah melakukan reformasi di semua wilayah,”papar laporan kantor berita resmi Suriah,SANA.

Annan menjelaskan pada wartawan di Damaskus bahwa dia terkejut dan merasa ngeri dengan insiden tragis di Houla. ”Kecaman oleh Dewan Keamanan PBB sudah tepat. Damaskus harus mengambil langkah nyata untuk menunjukkan keseriusannya menyelesaikan krisis secara damai,” tuturnya, dikutip kantor berita AFP.”Pesan damai ini tidak hanya untuk pemerintah, tapi semua pihak yang memiliki senjata.

Enam poin rencana damai itu harus dilaksanakan secara komprehensif,dan ini tidak terjadi. Saya ingin melakukan diskusi serius dan terbuka dengan Presiden Bashar al-Assad.” Rencana damai Annan itu menyatakan semua pihak memulai gencatan senjata sejak 12 April.Namun,gencatan senjata itu tampaknya dilanggar setiap hari. Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan 36 orang tewas pada Senin (28/5), sehari setelah 87 orang tewas dalam satu hari.

”Sebanyak 34 orang tewas di pusat kota Hama pada Minggu (27/5),”ungkap SOHR. Menurut SOHR, pertempuran terjadi di berbagai lokasi, termasuk Idlib dan Daraa di wilayah selatan.Kelompok itu menyatakan lebih dari 13.000 orang tewas dalam kekerasan tersebut. Sementara itu, Australia mengusir dua diplomat Suriah, termasuk kepala misi diplomatik, kemarin.

Australia berharap negara-negara lain juga melakukan langkah serupa sebagai bentuk respons internasional terhadap pembunuhan yang terjadi di desa Houla, Suriah. ”Dalam hal ini, kami bersama teman-teman kami di penjuru dunia. Saya harap negara lain akan melakukan hal yang sama,”ungkap Menlu Australia Bob Carr. syarifudin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar