Cari di Sini

Selasa, 22 Mei 2012

Bom Tewaskan 63 Tentara

SANAA – Serangan bom bunuh diri di ibu kota Yaman, Sanaa, kemarin, menewaskan 63 tentara yang mengikuti parade militer. Seorang pria berseragam meledakkan diri di tengah parade militer yang dihadiri sejumlah pejabat senior Yaman di Sanaa,kemarin.

Ledakan itu juga melukai lebih dari 60 orang. “Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Militer Yaman berada di lokasi parade militer itu, tapi tidak mengalami luka akibat ledakan,”papar sumber militer, dikutip Reuters. Darah dan bagian tubuh manusia berceceran di jalan tempat parade militer itu digelar kemarin pagi.Lokasi itu kemudian ditutup dengan pita kuning dan tim forensik memeriksanya.

“Kami sedang parade, tibatiba terjadi ledakan keras. Puluhan personel kami tewas.Kami mencoba membantu mereka. Pelaku bom bunuh diri mengenakan seragam militer.Dia mengenakan sabuk bahan peledak di balik pakaiannya,”papar seorang pria yang menyebut namanya Kolonel Amin al- Alghabati.

Tangan dan seragamnya berlumuran darah. Saksi mata menyatakan korban luka-luka dibawa ke rumah sakit menggunakan taksi. Se-rangan bom di Sanaa terjadi bersamaan dengan operasi militer Yaman untuk melumpuhkan pejuang Al-Qaeda di wilayah selatan negara itu.Tentara dan militan bertempur sengit sejak Minggu (20/5). Seorang instruktur militer AS dikabarkan terluka dalam penyerangan terhadap satu tim pelatih AS pada Minggu (20/5).

Militan memanfaatkan kekacauan politik di Yaman untuk memperluas pengaruh di negara yang lumpuh akibat unjuk rasa antipemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh sejak 2011. Negara itu terus diguncang kekerasan berdarah sejak Abd-Rabbu Mansour Hadi menggantikan Saleh pada Februari silam, sebagai presidenYaman. Yaman merupakan basis Al- Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Amerika Serikat (AS) menganggap kelompok itu sebagai ancaman utama; bukan hanya bagi keamanan kawasan, melainkan juga untuk Yaman. Militer Yaman awal bulan ini melancarkan serangan ofensif di Provinsi Abyan, bagian selatan. Militer hendak menguasai lagi wilayah yang diduduki militan yang menyebut diri mereka Ansar al-Sharia. Parade militer dijadwalkan digelar hari ini untuk memperingati hari nasional Yaman, untuk mengenang bersatunya wilayah utara dan selatan Yaman yang dulunya terpisah.

Presiden Hadi direncanakan hadir dalam peringatan itu. “Rakyat Yaman harus berdiri bersama menghadapi ancaman teroris mematikan ini. Kita akan memperingati persatuan kita besok dengan darah para martir kita di wajah dan tangan kita,” tutur Bragadir Karim Nahil dari militer Yaman. Sementara itu, Al-Qaeda mengklaim mereka menyerang konvoi yang membawa empat penasihat militer AS di Hudaida.

Namun, pejabat AS menyatakan mereka tidak memiliki personil semacam itu di kota pelabuhan bagian barat Yaman tersebut. Al-Qaeda dalam pernyataannya mengatakan, pejuangnya menembaki dua mobil yang membawa empat penasihat militer AS yang berada di kota Laut Merah pada Minggu (20/5), dalam misi pelatihan dengan Garda Pantai Yaman.

“Militan menembaki mereka saat mereka meninggalkan hotelnya untuk menuju lokasi kerja,” ungkap pernyataan Al-Qaeda yang menambahkan, pelaku penyerangan dapat melarikan diri meskipun pasukan Yaman menutup kota tersebut. syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar