CARA KREATIVITAS TERCIPTA |
Tahun 2002, Markus
Zusak duduk untuk menulis satu buku. Dia mulai dengan memetakan awal dan akhir
cerita. Dia kemudian mulai menulis bab-bab dalam cerita itu, lalu mulai menulis
tiap halaman. Hingga akhir cerita, ada banyak bagian yang dipotong dan
dilengkapi.
Saat Zusak mulai
menulis cerita itu, dia mencoba menarasikannya dari perspektif Kematian. Ini
bukan cara yang dia inginkan. Dia menulis ulang buku itu, saat ini melalui mata
karakter utamanya. Sekali lagi, sesuatu ada yang hilang.
Dia mencoba menulisnya
dari perspektif orang luar. Masih tidak bagus juga.
Dia mencoba
menggunakan latar masa kini. Dia mencoba latar masa lalu. Tidak bagus juga.
Kalimatnya tidak mengalir.
Dia merevisi. Dia mengubah.
Dia mengedit. Dengan perkiraan dia sendiri, Zusak menulis kembali bagian
pertama buku itu hingga 150 sampai 200 kali.
Pada akhirnya, dia kembali ke
pilihan awalnya dan menulisnya dari perspektif Kematian. Kali ini, pada yang
200 kali, terasa benar. Saat semua telah ditulisnya, Zusak membutuhkan waktu
tiga tahun untuk merampungkan novel tersebut. Dia memberi judul bukunya The
Book Thief.
Saat wawancara setelah
bukunya akhirnya terbit, Zusak mengatakan, “Dalam tiga tahun, saya harus gagal
ribuan kali. Tapi setiap kegagalan membawa saya mendekati apa yang saya
perlukan untuk menulis, dan untuk itu, saya bahagia.”
Buku itu pun meledak
karena laris. Buku itu tetap berada dalam daftar buku terlaris versi New York
Times selama 230 pekan. Buku itu terjual 8 juta kopi. Buku itu telah
diterjemahkan dalam 40 bahasa. Beberapa tahun kemudian, Hollywood menelpon Zusak
dan mengubah The Book Thief itu menjadi layar lebar.
Kita sering berpikir,
kesuksesan seseorang karena keberuntungan. Mungkin lebih mudah menjelaskan
kesuksesan dengan cara itu, saat berbagai perubahan terjadi, keberuntungan akan
habis. Tidak diragukan lagi, selalu ada elemen keberuntungan dalam setiap
cerita sukses.
Namun Markus Zusak
membuktikan, jika Anda merevisi pekerjaan Anda hingga 200 kali, jika Anda
menemukan 200 cara untuk menemukan kembali diri Anda, untuk memperbaiki hasil
karya Anda, maka keberuntungan akan berusaha mencari jalan menemukan Anda.
Lalu, bagaimana jenius
kreatif muncul dengan ide-ide hebat? Mereka bekerja, mengedit, menulis kembali,
mengulang lagi, dan menggunakan kejeniusannya melalui tekad dan ketekunan.
Mereka mendapat peluang untuk menjadi beruntung karena mereka tetap berusaha.
Dalam Pidato Pembukaan
Dartmouth, Shonda Rimes membagi strategi yang menegaskan kembali cara Zusak. “Mimpi
tidak menjadi hanya hanya karena Anda memimpikannya. Itu kerja keras yang
menciptakan berbagai hal terjadi. Kerja keras yang menciptakan perubahan.”
“Galilah mimpi dan
jadilah pelaku, bukan pemimpi. Mungkin Anda tidak tahu pasti apa yang Anda
impikan, atau mungkin Anda bingung karena Anda tidak memiliki ide tentang
ambisimu. Keberanannya ialah, itu tidak masalah. Anda tidak harus tahu. Anda
hanya harus tetap maju."
"Anda hanya harus melakukan sesuatu, merengkuh peluang
selanjutnya, tetap terbuka untuk mencoba sesuatu yang baru. Itu tidak harus
sama persis dengan visimu tentang pekerjaan yang sempurna atau kehidupan
sempurna. Kesempurnaan itu membosankan dan mimpi itu tidak nyata. Lakukan saja.”
“Jadi Anda pikir, ‘Saya
harap saya dapat melakukan perjalanan.’ Hebat. Jual mobil jelekmu, beli tiket
ke Bangkok, dan pergilah sekarang. Saya serius. Anda ingin menjadi penulis?
Penulis merupakan seseorang yang menulis setiap hari, jadi mulailah menulis,
maka Anda jadi penulis.”
Kita semua memiliki
beberapa jenis jenius kreaitf dalam diri kita. Satu-satunya cara untuk
mengetahuinya ialah bekerja dan bertindak.
Tidak ada satu
tindakan tunggal yang akan mengungkap lebih banyak kekuatan kreatif
dibandingkan memaksa diri Anda untuk menciptakan konsistensi.
Bagi Markus
Zusak, itu berarti menulis dan menulis kembali 200 kali. Bagi Anda, itu mungkin
menyanyikan satu lagi lagi dan lagi hingga terdengar tepat. Atau menulis
program komputer berkali-kali hingga tepat, memotret ribuan kali teman Anda
hingga mendapat pencahayaan yang tepat, atau melayani konsumen Anda hingga Anda
mengetahui mereka lebih baik daripada mereka mengetahui diri mereka sendiri.
Anda dapat melakukan pekerjaan apapun jika Anda menempatkan energi yang besar ke dalamnya.
Lalu, bagaimana jenius
kreatif muncul dengan ide-ide hebat? Mereka bekerja keras untuk ide-ide hebat
itu.
Baca
lebih lengkap di ebook Jadi Miliarder dalam 1000 Hari. Hanya Rp21.000.
Kami kirim langsung ke email Anda. Hubungi WhatsApp 081288851177.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar