Banyak orang sering bingung menganggap crowdfunding dan crowdsourcing sebagai hal yang sama, tapi meskipun terdengar mirip dan serupa dalam teknik, keduanya sama sekali berbeda. Faktanya, crowdfunding merupakan jenis crowdsourcing karena crowdsourcing bisa diterapkan pada banyak hal.
Crowdsourcing melibatkan menerima berbagai ide, kontribusi, kolaborasi, jasa atau ide dari berbagai orang yang umumnya di internet. Ini merupakan cara menggabungkan upaya beberapa orang untuk mencapai hasil lebih baik dan lebih diinginkan. Anda pasti pernah mendengar istilah “divisi tenaga kerja” sebelumnya. Kita dapat mengibaratkan crowdsourcing sebagai divisi tenaga kerja di mana berbagai tugas dibagi antara beberapa orang untuk menyelesaikan tugas lebih cepat dan membuat pekerjaan tidak terlalu monoton.
Crowdsourcing berasal dari dua kata; outsourcing dan crowd. Crowd digunakan merujuk pada orang, jadi saat digabungkan, crowdsourcing berarti outsourcing fungsi-fungsi perusahaan pada sekelompok orang di internet daripada memberikan pekerjaan pada orang tertentu.
Misalnya, jika ada masalah untuk menyelesaikan tugas, perusahaan melemparkannya ke publik untuk menyediakan solusi. Berbagai penyedia solusi biasanya mengompensasi dengan uang dan di waktu lain, mereka hanya memberi penghargaan atau pengakuan. Perusahaan (crowdsourcer) di sisi lain, diuntungkan dengan mendapatkan solusi terhadap masalah mereka tanpa mengeluarkan terlalu banyak uang. Ada lima jenis crowdsourcing.
1. Crowdfunding
Crowdfunding merupakan jenis paling populer dari crowdsourcing dan melibatkan pengumpulkan modal yang diperlukan untuk mendanai proyek atau bisnis. Melalui crowdfunding, orang dengan ide bisnis yang cerdas tapi kekurangan modal dapat mengumpulkan dana yang diperlukan dengan memperoleh donasi dan investasi dari banyak orang di internet.
Baca kelanjutan artikel ini di eBook Jadi Miliarder dalam 3 Tahun. Anda tidak perlu membayar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar