Cari di Sini
Kamis, 12 Januari 2012
Jika Oposisi Menang, Hubungan Taiwan-China Memburuk
TAIPEI – Hubungan Beijing dan Taipei bakal memburuk jika Presiden Taiwan Ma Yingjeou gagal memenangkan pemilu pada Sabtu (14/1).
Selama ini Ma menerapkan kebijakan bersahabat dengan China. Ma mendapatkan kemenangan signifikan pada 2008 dengan janji meningkatkan ekonomi melalui hubungan yang lebih erat dengan China. Saat ini Ma harus bersaing dengan Tsai Ing-wen dari oposisi Partai Progresif Demokratik (DPP) yang memperjuangkan kemerdekaan Taiwan. Selama Ma berkuasa, Taipei dan Beijing menjalin berbagai kerja sama perdagangan dan penambahan jalur penerbangan.
“Jika Tsai menang, itu akan menjadi kemunduran besar bagi China,” ujar Chang Yachung, pengamat politik dari Universitas Nasional Taiwan, dikutip AFP.“Hubungan itu dapat saja membeku selama satu atau dua tahun sementara China mengamati apa yang dikatakan dan dilakukan Tsai.” Chang menambahkan, saat China menerapkan pende-katan lihat dan tunggu, Beijing mungkin menunda beberapa kerja sama dan menunda pengiriman delegasi yang selama ini dilakukan untuk mendorong perekonomian pulau tersebut.
Adapun Li Peng, pakar Taiwan dari Universitas Xiamen di China tenggara, memperingatkan bahwa perdamaian yang tercapai saat ini bakal memudar jika Tsai memenangkan pemilu.“ Sangat sulit untuk mempertahankan hubungan. Saya dapat mengatakan pembangunan bakal berjalan sebaliknya,” kata Li, asisten direktur Institut Riset Taiwan itu. Dalam kampanye,Tsai tidak jelas dalam menyampaikan bagaimana Taiwan menghadapi raksasa ekonomi China. Berbeda dengan Ma yang dengan tegas menyatakan hendak melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi saat ini.
Kebijakan perdagangan bebas dengan China menjadi andalan Ma meski kebijakan itu justru memperluas kesenjangan antara orang kaya dan miskin di Taiwan. “China akan memberikan tekanan tambahan terhadap Ma.Tetapi, saya pikir tekanan itu akan semakin kuat karena China juga memiliki prioritas yang lain,”kata Jean-Pierre Cabestan, pakar Taiwan di Universitas Baptist Hong Kong. “Ma akan sangat hati-hati terhadap proposal perdamaian yang tidak berjalan terlalu baik di pulau itu.” andika hendra m
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar