WASHINGTON- Delapan anggota parlemen Amerika
Serikat (AS) mencabut dukungan untuk undang-undang anti pembajakan, setelah
ribuan laman internet menggelar aksi “blackout.”
Dua pendukung draf Undang-undang Penghentian
Pembajakan Online AS (Sopa) dan Undang-undang Perlindungan Kekayaan Intelektual
(Pipa), Marco Rubio dari Florida dan Roy Blunt dari Missouri merupakan salah
satu yang menarik dukungan. Wikipedia dan WordPress menjadi satu dari ribuan
website yang menutup akses lamannya untuk publik sebagai bentuk protes atas
draf Sopa dan Pipa.
Motion Picture Association of America (MPAA)
menyebut unjuk rasa itu sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan menjadi
penghalang. MPAA mewakili industri film di Hollywood sebagai pendukung utapa
Pipa dan Sopa. MPAA saat ini dipimpin oleh mantan Senator Chris Dodd dari
Partai Demokrat Connecticut.
Pipa dan Sopa fokus untuk melawan pembajakan
online, khususnya membajak film dan media lainnya. Draf itu akan menganggap
ilegal laman-laman yang memuat informasi tentang bagaimana cara mengakses
situs-situs yang diblokir.
“Dengan keputusan Rubio dan Blunt mencabut
dukungan mereka, draf Pipa yang sepertinya dapat disahkan, kini tampak dalam
masalah,” papar Jonny Dymond dari BBC.
Rubio merupakan rising star di Partai Republik dan sering disebut sebagai calon
wakil presiden yang cocok bagi nominasi presiden Republik tahun ini. Beberapa
senator lain dari Republik dan Demokrat juga menarik dukungannya terhadap draf
Pipa dan Sopa. Senator yang tidak lagi mendukung Pipa ialah Rubio, Blunt, dan
Senator Orrin Hatch dari Utah, yang ketiganya berasal Republik serta Senator
Ben Cardin dari Demokrat Maryland.
Di DPR, Republikan Ben Quayle dari Arizona,
Lee Terry dari Nebraska, dan Dennis Ross dari Florida menyatakan mereka tidak
lagi mendukung Sopa. Ketiganya bergabung dengan Demokrat Tim Holden.
Ross nge-tweet bahwa dia tidak lagi mendukung
Sopa. “Sebagai seorang pemasar gratis sebenarnya, saya ingin IP dilindungi
dengan benar,” tulisnya di Twitter.
Adapun Rubio di status Facebook menulis, “Saya
dan Senator yang lain mendengar kekhawatiran sah tentang dampak draf
undang-undang itu terhadap akses ke internet.”
Hatch menyebut Pipa tidak siap untuk
diterapkan. “Saya akan keluar dari daftar pendukung draf undang-undang itu,”
tuturnya.
Portal berita AS, Politico memperkirakan
sebanyak 7.000 laman melakukan aksi blackout sejak Rabu (18/1). Google tidak
menutup akses ke mesin pencarinya tapi menunjukkan solidaritas dengan
menempatkan bok warna hitam di atas logonya, saat pengguna yang berbasis di AS
mengunjungi lamannya.
Laman pemasaran online Craigslist meminta para
pengunjungnya untuk menghubungi perwakilan mereka di Kongres sebelum bergerak
ke situs utamanya. Adapun pengunjung Wikipedia dibuat terkejut saat melihat
tampilan halaman berwarna hitam dengan tulisan warna putih “Bayangkan dunia
tanpa pengetahuan gratis. Kongres AS mempertimbangkan draf undang-undang yang
dapat mematikan internet terbuka dan gratis. Selama 24 jam, untuk meningkatkan
kesadaran, kami menutup Wikipedia.”
Saat aksi blackout berakhir pada pukul 05.00
GMT pada Kamis (19/1), Wikipedia menuliskan pesan “Terima kasih untuk
melindungi Wikipedia”.
Laman WordPress menayangkan sebuah video yang
mengklaim bahwa Sopa merusak internet dan meminta para pengguna untuk
menambahkan namanya sebagai petisi meminta Kongres AS menghentikan draf
undang-undang tersebut. “Penulis legislasi tampaknya tidak benar-benar memahami
bagaimana internet bekerja,” ungkap pendiri bersama WordPress Matt Mullenweg
pada BBC.
Beberapa perusahaan berbasis internet turut
mengkritik draf undang-undang tersebut tapi tidak terlibat dalam aksi blackout.
Pendiri Twitter Dick Costolo, menyatakan dalam status tweet-nya bahwa tolol
untuk mematikan layanan.
Aksi blackout itu dianggap pada pendukung Sopa
dan Pipa sebagai penyalahgunaan kekuasaan. “Ini respon tidak bertanggung jawab
dan merugikan orang yang tergantung pada mereka untuk mendapatkan informasi,”
ujar Dodd dalam pernyataannya. Dia menyebut aksi-aksi blackout itu memiliki
maksud tersembunyi.
Adapun Kamar Dagang AS (USCC) menyebut respon
penolakan terhadap Sopa dan Pipa itu terlalu berlebihan. “Para pendukung
menyatakan draf itu didesain untuk memblokir laman-laman kejahatan luar negeri.
Mereka akan memperhatikan kekhawatiran mereka yang menentangnya,” papar Steve
Tepp, ketua dewan kekayaan intelektual di USCC, Global Intellectual Property
Center. “Yang tersisa ialah dua legislasi yang dengan alasan komersial dapat
menghapus model-model bisnis laman-laman nakal.”
Sopa dan Pipa memberi wewenang pada
Kementerian Kehakiman AS dan pemilik konten untuk menuntut laman manapun yang
dituduh melakukan atau memfasilitasi pembajakan. Sopa juga menyerukan bagi
sejumlah mesin pencari untuk memblokir laman-laman bermasalah dari hasil
pencarian mereka. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar