TEHERAN– Iran kemarin mengancam akan menghentikan penjualan minyak pada
beberapa negara. Ancaman itu kian meningkatkan konflik antara Iran dan
negara-negara Barat.
Menteri Minyak Iran Rostam
Qasemi menegaskan, penghentian penjualan minyak itu akan dilaksanakan
segera. Tapi, dia tidak menyebut negara- negara mana yang menjadi target
kebijakan baru Negeri Mullah tersebut. Langkah Iran ini tampaknya untuk
mendahului tindakan Uni Eropa (UE) yang sepakat menghentikan impor
minyak Iran mulai 1 Juli mendatang. ”Segera, kami akan menghentikan
ekspor minyak ke beberapa negara,” tutur Qasemi, dikutip kantor berita
IRNA.
UE saat ini membeli 20% ekspor minyak Iran. Menteri Minyak
Iran menyatakan, menghentikan ekspor ke Eropa tidak akan merugikan
Teheran.” Minyak Iran memiliki pasarnya sendiri,meski kami memutus
ekspor kami ke Eropa,” tegas Qasemi,dikutip BBC. Amerika Serikat (AS)
dan UE berupaya menargetkan ekspor minyak Iran sebagai sanksi baru
terhadap Teheran. UE sepakat menghentikan semua import minyak dari Iran
pada 23 Januari. Namun, embargo itu dijadwalkan diterapkan pada 1 Juli
sehingga semua anggota blok Eropa itu memiliki waktu yang cukup untuk
mencari pemasok minyak selain Iran.
Pengamat menyatakan,jika
Iran menghentikan penjualan minyak pada beberapa negara UE dalam waktu
dekat, kebijakan itu dapat menciptakan masalah bagi negara-negara
tersebut.Pengamat menganggap Teheran menggunakan taktik ini untuk
melunakkan tekanan internasional terhadapnya. ”Saya pikir ini bentuk
pelintiran tangan. Mereka mencoba membalik kondisi untuk negosiasi,”
papar Ker Chung Yang dari Phillip Futures. Ker menjelaskan, meski semua
ancaman itu hanya retorika, sepertinya tidak akan ada dampak besar.
”Saya
pikir ini tidak akan dilakukan karena Iran memiliki sejarah untuk tidak
melaksanakan semua langkah ekstrem yang mereka peringatkan,”katanya.
Parlemen Iran juga menunda sesi debat untuk membahas rancangan
undang-undang larangan ekspor minyak ke UE. ”Tidak ada rancangan
undangundang semacam itu yang telah diajukan ke parlemen.Yang ada ialah
penegasan sejumlah deputi bahwa sangat serius untuk membawa masalah ini
pada satu kesimpulan akhir,”tutur Emad Hosseini, juru bicara Komite
Energi parlemen Iran, dikutip kantor berita Mehr.
Anggota
parlemen Iran lainnya mengatakan, rancangan undang-undang itu akan
mewajibkan pemerintah menghentikan suplai minyak Iran ke UE selama lima
hingga 15 tahun. Dengan menerapkan sanksi pada UE, anggota parlemen Iran
berharap dapat menghentikan rencana blok itu memberlakukan embargo
minyak terhadap Teheran. Ekspor minyak merupakan satu-satunya sumber
terbesar pendapatan Iran. AS dan UE berupaya menghalangi ekspor minyak
Iran untuk memaksa Teheran menghentikan program nuklirnya. Pasar
terbesar ekspor minyak Iran ialah Asia, dengan China, India, Jepang, dan
Korea Selatan (Korsel) sebagai pembeli terbesar minyak Teheran.
AS
berupaya meyakinkan negara-negara itu untuk tidak membeli minyak Iran,
tapi sejauh ini Jepang menjadi satusatunya negara yang secara terbuka
mendukung kebijakan Negeri Paman Sam. Adapun,India dengan jelas
menyatakan tidak berminat mengurangi impor minyak dari Iran. ”Tidak
mungkin bagi India mengambil keputusan apa pun untuk mengurangi impor
dari Iran secara drastis,karena di antara negara-negara yang dapat
menyediakan kebutuhan ekonomi-ekonomi yang sedang bangkit, Iran
merupakan satu negara penting di antaranya,” ungkap Menteri Keuangan
India Pranab Mukherjee saat mengunjungi AS.
China merupakan
pembeli terbesar minyak Iran yang juga tidak bersedia menghentikan impor
dari Teheran.Apalagi Beijing saat ini sangat membutuhkan minyak untuk
kebutuhan energi mereka yang sangat besar. Sementara, Iran menyatakan
sangat optimistis tentang kunjungan pengawas dari Badan Energi Atom
Internasional (IAEA).
”Kami sangat optimistis tentang hasil
kunjungan delegasi IAEA ke Iran. Berbagai pertanyaan mereka akan dijawab
selama lawatan ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi,
dikutip Mehr. ”Kami tidak menutupi apa pun dan Iran tidak memiliki
aktivitas nuklir ilegal.” syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar