Cari di Sini
Senin, 02 Januari 2012
Krisis Keamanan-Nigeria Deklarasikan Keadaan Darurat
ABUJA – Presiden Nigeria Goodluck Jonathan kemarin mendeklarasikan keadaan darurat di berbagai wilayah yang mengalami kekerasan. Jonathan memerintahkan penutupan perbatasan negara untuk mengisolasi konflik.
Langkah tersebut dilakukan Jonathan setelah menyebut kelompok Boko Haram sebagai perusak negara paling padat di Afrika tersebut. Jonathan juga berjanji akan menghentikan sepak terjang kelompok tersebut. “Saat pencarian solusi sedang berjalan, kami perlu mengambil berbagai langkah tegas untuk memulihkan keadaan di negara ini,khususnya di kawasan yang mengalami kekerasan,” tutur Jonathan, dikutip AFP.
“Karena itu, saya mendeklarasikan keadaan darurat di beberapa wilayah.” Daerah yang dideklarasikan dalam keadaan darurat ialah Borno yang menjadi basis pendukung Boko Haram, serta Yobe,Niger,dan Plateau.“Saya juga menutup perbatasan darat di kawasan kekerasan untuk mengontrol aktivitas teroris lintas perbatasan,” kata Jonathan.
Komentar Jonathan mengenai Boko Haram diungkapkan saat kunjungan di sebuah gereja Katolik Roma di Madalla, dekat ibu kota Abuja, tempat 44 orang tewas saat serangan bom Natal. Boko Haram mengklaim sebagai dalang penyerangan tersebut. Daerah perbatasan yang diberlakukan keadaan darurat ialah di bagian timur laut,di mana Nigeria berbatasan dengan Kamerun, Niger,dan Chad.
“Keadaan darurat perlu dideklarasikan saat teroris mengambil keuntungan dari situasi saat ini di Nigeria dan berada di luar jangkauan personil penegak hukum kita,” ungkap Jonathan. Boko Haram menjadi kelompok yang selalu dituduh sebagai pelaku berbagai serangan di Nigeria.Namun, pengeboman pada Natal yang menargetkan gereja itu semakin membuat negara itu frustrasi. “Boko Haram awalnya satu kelompok yang tak berbahaya. Mereka sekarang menjadi kanker.
Dan Nigeria, menjadi tubuh yang ingin mereka bunuh. Tidak seorang pun akan mengizinkan mereka melakukannya,” tegas Jonathan.“Pasukan khusus antiteroris telah dibentuk.” Penasihat Keamanan Nasional Nigeria Owoye Azazi menjelaskan, status keadaan darurat akan diberlakukan hingga situasinya membaik. Saat ini personil militer telah dikerahkan di berbagai kawasan kekerasan,termasuk negara bagian Borno dan Plateau.
Namun militer di Borno sering dituduh melakukan penyiksaan, termasuk pembunuhan warga sipil dan pembakaran rumah setelah serangan bom. Kemarin, sedikitnya 50 orang tewas dalam bentrok antara dua warga di negara bagian Ebonyi, Nigeria tenggara. Namun bentrok tersebut tidak terkait dengan aktivitas Boko Haram.
“Sebanyak 50 orang tewas saat kelompok warga dari Ezza menyerang penduduk daerah tetangga Ezilo terkait konflik tanah,” papar juru bicara pemerintah Nigeria Onyekachi Eni. “Konflik antara dua warga itu terjadi sejak 2008 dan masih memanas hingga sekarang.Kelompok warga dari Ezza menyerang Ezilo hingga menewaskan lebih dari 50 orang,” tutur Eni. Nigeria merupakan produsen minyak terbesar di Afrika. syarifudin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar