Cari di Sini

Senin, 06 September 2010

Mantan Model Seksi Merebut Kursi Senat Ted Kennedy




Dunia politik memiliki banyak kejutan. Scott Brown yang dulu terpaksa berpose seksi di sebuah majalah untuk membiayai kuliahnya, kini berhasil mengisi kursi senat prestisius yang telah dikuasai Ted Kennedy selama 37 tahun.

Brown mampu mengalahkan pesaing terberatnya Jaksa Agung Martha Coakley yang berasal dari Partai Demokrat dan didukung penuh oleh Presiden AS Barack Obama. Brown memimpin dengan 52% suara dan Coakley hanya 47% suara. Padahal diawal pertarungan, Brown tidak terlalu diunggulkan.

Memang, selama beberapa pekan silam, berbagai jajak pendapat tidak menilai Brown sebagai lawan sebanding Coakley. Brown jelas kalah pamor melawan Coakley yang memiliki jaringan politik sangat luas. Apalagi sejak 1972, kursi senat itu telah dipegang oleh Ted Kennedy dari Partai Demokrat, partai pendukung Coakley. Kennedy yang meninggal akibat penyakit kanker pada tahun lalu, membuat kursi senat yang dikuasainya kosong dan harus dilakukan pemilihan sela.

Tapi malam kemarin, Brown yang menyebut dirinya sendiri sebagai “orang biasa dan pria pengemudi truk pick-up” itu mampu membalik fakta tersebut. Kandidat Partai Republik itu berhasil memberikan pukulan telak bagi Obama serta Partai Demokrat.

“Saya siap pergi menuju Washington tanpa ditunda lagi,” tegas Brown dalam pidato perayaan kemenangannya kemarin. Ribuan pendukungnya langsung bersorak “Lantik dia sekarang.”

Kemenangan Brown membuat Republik dapat mengurangi 60 suara Senat yang diperlukan Demokrat untuk mengesahkan rancangan undang-undang pelayanan kesehatan. Selain itu, Brown mampu membuat Demokrat semakin gentar menjelang pemilihan umum kongres AS pada November nanti.

Brown menegaskan, keberadaannya akan sangat penting bagi 41 suara Republik untuk menentang draf undang-undang pelayanan kesehatan yang diajukan pemerintah AS di Senat yang beranggotakan 100 orang.

“Rakyat tidak menginginkan rencana pelayanan kesehatan senilai tiliunan dollar itu dipaksakan pada rakyat Amerika,” ujar Brown di hotel Boston.

Kemunculan Brown memang spektakuler. Dia disebut-sebut sebagai calon presiden pada pemilu 2012, dan akan menjadi pesaing bagi mantan gubernur Alaska Sarah Palin yang lama telah mengincar Gedung Putih.

Ada beberapa kemiripan antara Brown dan Palin. Keduanya menikmati popularitas secara mendadak dan mengejutkan. Palin merupakan kandidat wakil presiden mendampingi kandidat presiden AS dari Partai Republik John McCain pada pemilu 2008. McCain dan Paling kalah dalam pemilu itu, tapi Palin masih mengincar kursi nomor satu itu pada pemilu 2012 mendatang.

Brown dan Palin juga sama-sama menganggap dirinya sendiri sebagai politisi rakyat. Jika Palin menyebut dirinya sendiri sebagai “ibu pemain hockey”, Brown menyebut dirinya sebagai “ayah pengemudi truk”.

Beberapa pendukung Brown dari kubu Independen bahkan menyebutnya sebagai “Obama berkulit putih.” Sebutan ini muncul karena kepiawaian Brown dalam berpidato dan beretorika.

Mantan pria sampul majalah itu pun menyamakan dirinya dengan Presiden John F Kennedy, saudara kandung Ted Kenney yang kursinya kini dia kuasai.

Selama berkampanye merebut kursi senat itu, Brown menyebut dirinya sebagai “suara ke-41” untuk menghalangi Obama meloloskan draf undang-undang pelayanan kesehatan. Ternyata resep kampanye itu manjur dan mampu membuat publik memberikan suara padanya.

Kejelian menangkap peluang memang keahlian utama Brown. Keahlian itu telah diasahkan sejak masa kuliah dulu, dan digunakannya setiap kali ada peluang di hadapan mata.

Semasa kuliah, Brown menggunakan ketampanan wajah dan postur tubuhnya yang seksi untuk bekerja sebagai seorang model. Penghasilannya dari bekerja sebagai model itu sebagian untuk membiayai kuliahnya di fakultas hukum.

Brown tidak tanggung-tanggung dalam menjalani profesi sebagai model. Dia pernah berpose tanpa mengenakan sehelai pakaian pun, untuk majalah Cosmopolitan. Padahal saat itu dia masih kuliah di fakultas hukum.

Setelah lulus kuliah, dia mendaftar di National Guard dan memasuki dunia politik dengan melibatkan diri di Badan Seleksi Wrentham untuk Senat dan DPR (House) Massachusetts.

Dengan jujur, Brown mengakui bahwa dedikasinya pada kerja keras terlatih sejak masa kecil yang sulit. “Saya tidak terlahir dari keluarga dengan banyak uang. Orangtua saya bercerai beberapa kali. Ibu saya pernah mendapat jaminan sosial untuk beberapa waktu. Saya benar-benar berasal dari tidak punya apa pun dan bekerja dengan sekuat tenaga,’ katanya.

Konsultan politik Demokrat Massachusetts Mary Ann Marsh menganggap Brown mampu memanfaatkan kekuatannya dalam pemilu khusus tersebut. Brown terutama berhasil menggunakan kelengahan Demokrat untuk meraih dukungan lebih besar di detik-detik akhir.

“Dalam enam pekan persaingan, Brown mendapat keuntungan pada empat pekan pertama. Dia mampu mendefinisikan dirinya, mendefinisikan pertarungan, dan mendefinisikan lawan politiknya, sehingga tidak seorang pun yang mempertanyakan dirinya,” papar Mary Ann Marsh.

Brown besar di Wakefield dan kuliah di Tufts University, dekat Medford. Dia kini berpangkat letnan kolonel dan jaksa di National Guard, New England. Meski dia tidak pernah dikirim ke luar negeri, dia mendapat tugas di Paraguay dan Kazakhstan.

Brown bertemu istrinya Gail Huff yang kini wartawan WCVB-TV, Boston, pada 1985 dan menikah setahun kemudian. Mereka memiliki dua putri, Ayla, 21, dan Arianna, 19. Ayla merupakan 16 penyanyi terbaik dalam kompetisi American Idol 2006.

Senator terpilih itu membangun bisnis dan menjadi berbagai anggota organisasi seperti Citizens for Limited Taxation, National Organization for Women, Massachusetts Teachers Association, dan AFL-CIO. (syarifudin, sindo 21 januari 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar