Cari di Sini

Senin, 06 September 2010

Tangguh Membangun Perusahaan Berkarakter




Muda, bersemangat, dan bervisi. Itulah tiga hal utama yang dimiliki Timmy G. Tan sehingga dia menjadi salah seorang pengusaha paling sukses di Filipina.

Timmy, 35, merupakan generasi ketiga dinasti keluarga Tan dari Filipina yang sangat dinamis. Dia memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi entrepreneur. Semangat yang meluap itulah yang membuatnya berani mendirikan “2do Bizz.com” yang dengan cepat mampu mengumpulkan pendapatan yang besar pada 2000.

Usia yang sangat muda saat ia terjun dalam bisnis global, membuat banyak orang mengacungkan dua jempol tangan padanya. Kini, dia telah mendirikan dan memimpin tiga perusahaan yang sangat dinamis, yakni Titan Gift, Tigerworks & La Isla Publishing, dan Air Philippines.

Pemuda yang banyak menghabiskan waktu di luar negeri selama mengenyam pendidikan itu bertekad untuk membangun Filipina di tengah krisis ekonomi global sekarang. “Saya telah mendedikasikan sebagian besar masa-masa muda saya di Kanada dan saya telah telah mengkaji budaya dan kondisi sosial di sana untuk diterapkan di negara saya saat ini,” ujar Timmy.

Ketiga perusahaan itu terkenal dengan reputasi kesuksesannya. Tigerworks & La Isla Publishing merupakan penerbit “La Isla" Magazine yang sangat kondang di Filipina. Sedangkan Air Philippines merupakan sebuah maskapai yang memadukan antara layanan dan kemewahan dalam penerbangan. Maskapai tersebut menjadi salah satu yang paling diperhitungkan di negeri itu.

Terlahir pada 29 Desember 1973, Timmy merupakan putra termuda Lucio Tan, salah seorang pria terkaya dan tokoh industri paling diperhitungkan di Filipina. Lucio Tan oleh majalah Forbes tercantum sebagai salah seorang pria terkaya di Asia. Ayah Timmy juga dianggap sebagai tokoh pemercepat kebangkitan ekonomi Filipina.

Kini, kesuksesan Timmy ibarat cermin dari keberhasilan ayahnya, sekaligus dedikasi Lucio Tan selama ini. Seperti juga ayahnya, Timmy merupakan pekerja keras dan tak pernah ketinggalan dalam berkontribusi untuk kegiatan kemanusiaan. Yang pasti, Timmy menjadi salah satu kekuatan Filipina dalam kancah ekonomi global.

Timmy dan keluarga besarnya pun menjadi salah satu serbuan media, termasuk diwawancarai oleh TIME. Pengusaha muda itu sangat prihatin dengan kondisi generasi muda saat ini. Dia yakin, dengan kerja sama seluruh pihak dalam sistem pendidikan yang unggul, negara itu dapat memimpin ke depan. “Dengan landasan sosial dan moral yang kuat, Filipina dapat melakukan rekonstruksi ekonomi sejati,” tuturnya.

“Sejarah tidak dapat berulang sendiri. Jika kita tidak berbuat pada generasi muda hari ini, berbagai penyakit generasi sebelumnya akan terjadi lagi dalam kehidupan sosial dan mempengaruhi ekonomi kita di masa depan,” kata Timmy.

Timmy pindah ke Kanada untuk mendapatkan pendidikan SMA di Magee High School pada 1988. Dia kemudian pindah ke Eropa pada 1992 untuk melanjutkan studinya dan lulus pada 1998 dari American University di London dengan gelar Business Administration. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Kanada, L’institut Canadien Du Marketing, di Amerika Serikat American Hotel & Motel Association, dan di China Beijing Foreign Language University.

Dengan belajar di Eropa, Kanada, AS, dan China, Timmy mampu menyerap berbagai situasi sosial dan budaya yang beragam. Inilah yang kemudian turut mempengaruhi keluwesannya dalam menjalankan bisnis dan meraih kesuksesan dengan cepat.

Timmy merupakan anggota keluarga Tan yang paling terkenal di Filipina. Anak kedua dari dua bersaudara itu mengaku tidak memiliki rencana mencicipi dunia politik. Padahal, Timmy oleh banyak orang dikenal dengan sikap negarawan dan sangat populer dalam kehidupan sosial.

Sebagai seorang pengusaha muda, dia mendapatkan banyak pujian dari tokoh-tokoh besar dunia seperti mantan Presiden AS Bill Clinton. Berbagai tokoh politik, olahraga, dan pebisnis global lainnya pun menyatakan salut padanya.

Timmy mengakui, keberhasilannya saat ini tidak dapat dilepaskan dari pelajaran yang diterimanya dari ayahnya. “Selama lebih dari 30 tahun saya telah mengamati bagaimana ayah saya dalam bisnisnya fokus untuk menciptakan produk berkualitas dan layanan yang lebih baik bagi rakyat Filipina,” aku pria yang sangat suka mengikuti perkembangan teknologi informasi itu.

“Saya gunakan cara itu untuk mengelola berbagai perusahaan saya. Ini merupakan tanggung jawab saya untuk memberikan kontribusi bagi negeri ini dalam menghadapi kompetisi bisnis global,” tutur Timmy yang lancar berbicara dengan bahasa Inggris, Mandarin, Filipina, dan Foo-kien.

Karena lama tinggal di luar negeri, Timmy merasa harus memberikan dukungan untuk pembangunan sosial ekonomi di Filipina. Ini merupakan cara kolektor buku dan wine itu mengabdikan diri untuk bangsa.

Pria yang suka bernyanyi dan bermain piano itu merupakan sosok yang turut memikirkan masalah konservasi alam. Dia berpendapat, era baru perkembangan teknologi harus seiring dengan proses konservasi alam. “Seluruh kompetisi bisnis harus memberikan keuntungan universal. Persaingan ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Saya ingin berperan besar saat ini dan di masa depan,” tutur Timmy pada Fortune Magazine.

Sebagai pemuda yang aktif, dia mendapatkan banyak penghargaan. China Olympic Foundation Chairman Philip Ming Xu bahkan memuji Tan untuk kontribusinya dalam Olimpiade Beijing 2008. Timmy mendapat kehormatan untuk menggunakan logo yayasan Olimpiade China untuk mempromosikan momen akbar itu ke perusahaan-perusahaan Filipina.

International Institute for Film & Art pernah memberikan Timmy penghargaan sebagai anggota komite karena komitmennya mendorong kemajuan industri multimedia dan seni.
(syarifudin, sindo 24 maret 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar