Cari di Sini

Senin, 06 September 2010

Pahlawan AS Penyelamat 155 Orang

Siapakah pahlawan Amerika Serikat (AS) sebenarnya? Jika pertanyaan ini diajukan pada rakyat AS sekarang, jawabannya pasti Chesley B. "Sully" Sullenberger III.

Publik AS saat ini mengelu-elukan Sullenberger sebagai pahlawan AS sebenarnya setelah pilot itu berhasil menyelamatkan 155 orang di dalam pesawat US Airways Airbus A320 yang mengalami kecelakaan kemarin.

Pesawat itu kedua mesinnya mati, tiga menit setelah lepas landas dari bandara LaGuardia di New York City. Pilot yang akrab dipanggil Sully itu bertindak cepat mendaratkan pesawat di atas permukaan air Sungai Hudson.

Setelah lepas landas pada pukul 3.26 sore waktu setempat, kemarin, pesawat yang dibawa Sully dikabarkan menabrak sekawanan burung yang kemungkinan masuk ke dalam mesin pesawat dan mengakibatkan kedua mesin mati. Sully terpaksa membawa pesawat yang akan menuju North Carolina itu mendarat di atas air sungai yang suhunya mencapai empat derajat Celsius. Sungai itu terletak antara Weehawken dan USS Intrepid, di bagian Manhattan.

Pakar memperkirakan, Sully membawa pesawat mendarat perlahan di atas permukaan air dengan kecepatan 140 knot setelah turun dari ketinggian 3000 kaki. Pendaratan pesawat itu menciptakan cipratan air yang sangat besar di samping kiri dan kanan badan pesawat.

Hebatnya, Sully mampu membuat pesawat itu mendarat di sungai dan terapung beberapa saat sehingga seluruh penumpang, termasuk bayi dan anak-anak, keluar dengan selamat. Pesawat itu tidak meledak atau hancur berkeping-keping sebagaimana kejadian serupa.

“Kapten Sullenberger menghindari resiko paling berbahaya dengan tidak mengijinkan kepala dan sayap pesawat masuk ke dalam permukaan air, yang dapat membuat pesawat hancur berkeping-keping. Saat air masuk, para penumpang telah memakai pelampung dan siap keluar menuju sayap pesawat atau perahu penyelamat,” ujar pakar penerbangan.

Pria yang telah 40 tahun berpengalaman dalam industri penerbangan itu hingga saat ini belum memberikan komentar ke publik, namun istrinya mewakilinya. Lorrie sangat terkejut saat mendengar kecelakaan itu. “Badan saya tidak berhenti bergetar saat mendengar kabar itu. Setelah saya berbicara dengannya, saya pikir dia baik-baik saja dan saya mulai tenang,” kata Lorrie yang memiliki dua putri bersama Sullenberger.

“Dia pilot yang sempurna. Dia tahu dengan tepat semua hal tentang pesawat,” ujar istri Sully, Lorrie Sullenberger.
Menurut Lorrie, suaminya merupakan presiden dan CEO perusahaan Safety and Reliability Methods Inc. “Perusahaan ini menyediakan pelatihan teknis dan visi strategis serta arahan untuk meningkatkan keamanan dalam berbagai industri beresiko tinggi,” papar Lorrie.

“Penumpang yang selamat dibawa ke Weehawken Ferry Terminal dan restoran Arthur's Landing di Port Imperial. Semua senang karena masih hidup. Mereka awalnya menggigil, kedinginan, dan tidak dapat bicara,” kata Walikota Richard Turner.

Walikota New York Michael Bloomberg tidak saja memuji kemampuan pilot menyelamatkan penumpang, tapi juga memuji sikap tanggung jawab Sully. “Dia merupakan orang terakhir yang meninggalkan pesawat setelah semua penumpang keluar dengan selamat. Saya telah berbicara dengan pilot itu. Dia berjalan di pesawat yang sedang tenggelam, dua kali, setelah semua orang keluar dan mencoba memastikan tidak ada orang lagi di dalam kabin,” ujat Bloomberg.

Kepahlawan Sully itu diakui pensiunan pilot Kent Keller dari Durham County. Keller pernah mengalami kejadian serupa dengan Sully saat Keller menerbangkan Boeing 727 di Orlando, Florida, pada 2 April 1994. “Roda sebelah kiri gagal keluar. Saya kemudian terbang memutar untuk menghabiskan bahan bakar sebelum melakukan pendaratan darurat. Saya mengangkat sayap sebelah kiri dan membawa pesawat turun,” kata Keller yang berhasil menyelamatkan nyawa 142 penumpang ditambah kru pesawat.

“Dia (Sully) membuat keputusan dalam waktu sekitar 30 detik dan dalam waktu itu, dia hanya memiliki dua hingga dua setengah menit hingga pesawat turun,” ujar Keller yang bangga dengan Sully karena berhasil mendaratkan pesawat dengan muatan penuh, penumpang dan bahan bakar yang mudah meledak. Keller yakin perasaan Sully saat ini sangat senang karena semua orang di pesawat dalam selamat.

Sully merupakan pilot yang sangat berpengalaman. Sejak Februari 1980 hingga saat ini, dia menjadi kapten bagi banyak penerbangan AS, mulai dari Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, Karibia, dan Hawaii. Dia bertanggung jawab untuk seluruh aspek keamanan dan keselamatan dalam penerbangan, termasuk dalam perencanaa, persiapan, dan perbaikan pesawat.

Pria berkumis tebal tersebut terliat dalam berbagai pengembangan pelatihan pertama Crew Resource Management (CRM) yang diterapkan di maskapai penerbangan. Sebagai Check Airman, dia bertanggung jawab untuk pelatihan dna pengawasan pilot-pilot pesawat yang pindah ke pesawat tipe lain atau kenaikan pangkat menjadi Kapten.

Mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara AS itu kini menjadi Air Line Pilots Association Local Air Safety Chairman dan Accident Investigator serta anggota komite teknis nasional.

Pengalaman Sully di dunia penerbangan sangat luas. Selain menjadi pilot, dia bekerja bersama para peneliti National Aeronautics and Space Administration (NASA). Dia merupakan pakar yang mengembangkan pelatihan Crew Resource Management (CRM) yang digunakan di maskapainya saat ini dan di berbagai maskapai lain.

Sully merupakan alumnus U.S. Air Force Academy (B.S.), Purdue University (M.S.) and University of Northern Colorado (M.A.). Dia pernah menjadi salah satu pembicara dalam acara di High Reliability Organizations (HRO) 2007 International Conference di Deauville, Prancis. Dia baru saja ditunjuk sebagai Visiting Scholar di University of California, Berkeley. (syarifudin, sindo 17 januari 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar