Cari di Sini

Jumat, 10 Oktober 2014

4 Pola Pikir untuk Menjadi Miliarder (lanjutan)



2. Putuskan apa alasan Anda menjadi miliarder

Jika Anda menghadapi pemikiran yang salah tentang mencari uang, buang sekarang. Jika Anda tidak membuangnya, mereka akan mengikuti Anda dan mempengaruhi kemampuan Anda menjadi miliarder. Mereka akan mudah merusak keyakinan Anda bahwa Anda bisa atau sangat ingin menjadi miliarder dan itu harus Anda capai dan pertahankan dalam kehidupan. 

Tanyakan pada diri Anda sendiri: Mengapa saya berpikir bahwa memiliki lebih banyak uang itu mustahil? Itu karena saya terlalu takut menempatkan diri Anda ke sana, mengumumkan pada dunia, bahwa saya saya tidak takut menghasilkan lebih banyak uang? Atau saya tidak mempercayai diri saya bernilai dan setiap hari meyakinkan pada diri sendiri bahwa saya tidak dapat menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan sekarang?

Apakah Anda suka ide gaya hidup yang nyaman? Apa yang membuat saya harus berjuang mendapatkan lebih banyak uang dalam hidup saya? Haruskan saya meyakini “hampir cukup itu sudah cukup bagus” setiap saat?

Dapatkah saya lebih bekerja keras untuk mendapatkan tambahan uang? Apakah ini kerja intelektual atau kerja fisik, jarang sekali orang yang memiliki miliaran rupiah mendapatkannya tanpa usaha. Dan bagi mereka yang mendapatkan warisan miliaran rupiah, biasanya mereka salah mengelola karena nilai yang besar itu disertai kurangnya pemahaman usaha yang dilakukan untuk mendapatkannya terlebih dulu. Bersiaplah menangkap peluang untuk menjadikannya bagian dari kerja keras Anda. 

Seberapa berambisinya saya untuk menjadi miliarder? Anda perlu ambisi atau Anda tidak akan fokus.
Apakah saya memiliki prioritas lain yang lebih kuat dibandingkan target menjadi kaya? Pertanyaan ini penting. Tidak salah untuk mengatakan, “Ya, saya memilih hidup di laut dan melukis sepanjang hari.” 

Itu pilihan Anda dan jika itu membuat Anda bahagia, lakukanlah. Jika Anda tidak dapat menyeimbangkan antara mengikuti kreativitas dengan keinginan menjadi miliarder, jangan mencoba dua-duanya. Pilih salah satu dan fokus pada pilihan itu. 

3. Jangan kacaukan pemahaman kebebasan finansial sebagai miliarder dengan gaya hidup belanja boros dan glamor

Ini merupakan gambaran yang berbeda dari para miliarder sesungguhnya. Sebagian besar miliarder memiliki pola pikir yang tegas, siap menginvestasikan uang berulang kali, berhati-hati dengan uang yang mereka miliki dan mencari jalan untuk terus menumbuhkannya. 

Seringkali orang yang kurang kaya atau orang kaya baru tapi kurang memiliki fokus masa depan yang terjebak dalam kekayaan untuk membuktikan kemampuan mereka berbelanja barang-barang mewah. Mereka itu orang yang ingin kaya, bergaya kaya, tapi tidak kaya.  
  
Teruslah seperti itu dan uang Anda akan segera habis saat keuangan Anda tidak seimbang karena lebih besar pengeluaran daripada investasi untuk mendapat tambahan pendapatan. Menjadi glamor dan boros dalam belanja itu hak Anda, hanya saja, cara ini juga harus disertai kalkulasi matang untuk melindungi diri Anda sendiri dari kerugian yang besar dan Anda tetap beroritentasi pada menjaga kekayaan Anda di masa depan. 

Seorang miliarder tidak harus memiliki rumah besar yang mewah, mobil sport, gudang yang lebih besar daripada rumah, semua perhiasan berlian yang berlebihan, dan lain sebagainya. Ini semua gambaran gaya hidup glamor dan tidak perlu dilakukan. Malahan, jika Anda tidak memiliki tujuan yang lebih besar untuk kehidupan, semua itu akan mengalihkan Anda dari fokus Anda. Menjadi miliarder bukan jawaban untuk semua masalah yang akan Anda hadapi secara internal. 

4. Buang jauh-jauh frase “hanya jika” dari kosakata Anda

Ini akan selalu membuat Anda mundur. Hanya jika Anda memiliki ibu peri atau dewa penolong, Anda tidak perlu membaca tulisan ini. Jadi ini waktunya menghadapi kenyataan.

Baca eBook Jadi Miliarder dalam 3 Tahun. Anda tidak perlu membayar Rp25.000. Sebagai promo, kami memberikan diskon 32% hingga harga eBook hanya Rp17.000Silahkan hubungi 081288851177. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar