Cari di Sini

Senin, 06 September 2010

Tangguh Membangun Perusahaan Berkarakter




Muda, bersemangat, dan bervisi. Itulah tiga hal utama yang dimiliki Timmy G. Tan sehingga dia menjadi salah seorang pengusaha paling sukses di Filipina.

Timmy, 35, merupakan generasi ketiga dinasti keluarga Tan dari Filipina yang sangat dinamis. Dia memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi entrepreneur. Semangat yang meluap itulah yang membuatnya berani mendirikan “2do Bizz.com” yang dengan cepat mampu mengumpulkan pendapatan yang besar pada 2000.

Usia yang sangat muda saat ia terjun dalam bisnis global, membuat banyak orang mengacungkan dua jempol tangan padanya. Kini, dia telah mendirikan dan memimpin tiga perusahaan yang sangat dinamis, yakni Titan Gift, Tigerworks & La Isla Publishing, dan Air Philippines.

Pemuda yang banyak menghabiskan waktu di luar negeri selama mengenyam pendidikan itu bertekad untuk membangun Filipina di tengah krisis ekonomi global sekarang. “Saya telah mendedikasikan sebagian besar masa-masa muda saya di Kanada dan saya telah telah mengkaji budaya dan kondisi sosial di sana untuk diterapkan di negara saya saat ini,” ujar Timmy.

Ketiga perusahaan itu terkenal dengan reputasi kesuksesannya. Tigerworks & La Isla Publishing merupakan penerbit “La Isla" Magazine yang sangat kondang di Filipina. Sedangkan Air Philippines merupakan sebuah maskapai yang memadukan antara layanan dan kemewahan dalam penerbangan. Maskapai tersebut menjadi salah satu yang paling diperhitungkan di negeri itu.

Terlahir pada 29 Desember 1973, Timmy merupakan putra termuda Lucio Tan, salah seorang pria terkaya dan tokoh industri paling diperhitungkan di Filipina. Lucio Tan oleh majalah Forbes tercantum sebagai salah seorang pria terkaya di Asia. Ayah Timmy juga dianggap sebagai tokoh pemercepat kebangkitan ekonomi Filipina.

Kini, kesuksesan Timmy ibarat cermin dari keberhasilan ayahnya, sekaligus dedikasi Lucio Tan selama ini. Seperti juga ayahnya, Timmy merupakan pekerja keras dan tak pernah ketinggalan dalam berkontribusi untuk kegiatan kemanusiaan. Yang pasti, Timmy menjadi salah satu kekuatan Filipina dalam kancah ekonomi global.

Timmy dan keluarga besarnya pun menjadi salah satu serbuan media, termasuk diwawancarai oleh TIME. Pengusaha muda itu sangat prihatin dengan kondisi generasi muda saat ini. Dia yakin, dengan kerja sama seluruh pihak dalam sistem pendidikan yang unggul, negara itu dapat memimpin ke depan. “Dengan landasan sosial dan moral yang kuat, Filipina dapat melakukan rekonstruksi ekonomi sejati,” tuturnya.

“Sejarah tidak dapat berulang sendiri. Jika kita tidak berbuat pada generasi muda hari ini, berbagai penyakit generasi sebelumnya akan terjadi lagi dalam kehidupan sosial dan mempengaruhi ekonomi kita di masa depan,” kata Timmy.

Timmy pindah ke Kanada untuk mendapatkan pendidikan SMA di Magee High School pada 1988. Dia kemudian pindah ke Eropa pada 1992 untuk melanjutkan studinya dan lulus pada 1998 dari American University di London dengan gelar Business Administration. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Kanada, L’institut Canadien Du Marketing, di Amerika Serikat American Hotel & Motel Association, dan di China Beijing Foreign Language University.

Dengan belajar di Eropa, Kanada, AS, dan China, Timmy mampu menyerap berbagai situasi sosial dan budaya yang beragam. Inilah yang kemudian turut mempengaruhi keluwesannya dalam menjalankan bisnis dan meraih kesuksesan dengan cepat.

Timmy merupakan anggota keluarga Tan yang paling terkenal di Filipina. Anak kedua dari dua bersaudara itu mengaku tidak memiliki rencana mencicipi dunia politik. Padahal, Timmy oleh banyak orang dikenal dengan sikap negarawan dan sangat populer dalam kehidupan sosial.

Sebagai seorang pengusaha muda, dia mendapatkan banyak pujian dari tokoh-tokoh besar dunia seperti mantan Presiden AS Bill Clinton. Berbagai tokoh politik, olahraga, dan pebisnis global lainnya pun menyatakan salut padanya.

Timmy mengakui, keberhasilannya saat ini tidak dapat dilepaskan dari pelajaran yang diterimanya dari ayahnya. “Selama lebih dari 30 tahun saya telah mengamati bagaimana ayah saya dalam bisnisnya fokus untuk menciptakan produk berkualitas dan layanan yang lebih baik bagi rakyat Filipina,” aku pria yang sangat suka mengikuti perkembangan teknologi informasi itu.

“Saya gunakan cara itu untuk mengelola berbagai perusahaan saya. Ini merupakan tanggung jawab saya untuk memberikan kontribusi bagi negeri ini dalam menghadapi kompetisi bisnis global,” tutur Timmy yang lancar berbicara dengan bahasa Inggris, Mandarin, Filipina, dan Foo-kien.

Karena lama tinggal di luar negeri, Timmy merasa harus memberikan dukungan untuk pembangunan sosial ekonomi di Filipina. Ini merupakan cara kolektor buku dan wine itu mengabdikan diri untuk bangsa.

Pria yang suka bernyanyi dan bermain piano itu merupakan sosok yang turut memikirkan masalah konservasi alam. Dia berpendapat, era baru perkembangan teknologi harus seiring dengan proses konservasi alam. “Seluruh kompetisi bisnis harus memberikan keuntungan universal. Persaingan ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Saya ingin berperan besar saat ini dan di masa depan,” tutur Timmy pada Fortune Magazine.

Sebagai pemuda yang aktif, dia mendapatkan banyak penghargaan. China Olympic Foundation Chairman Philip Ming Xu bahkan memuji Tan untuk kontribusinya dalam Olimpiade Beijing 2008. Timmy mendapat kehormatan untuk menggunakan logo yayasan Olimpiade China untuk mempromosikan momen akbar itu ke perusahaan-perusahaan Filipina.

International Institute for Film & Art pernah memberikan Timmy penghargaan sebagai anggota komite karena komitmennya mendorong kemajuan industri multimedia dan seni.
(syarifudin, sindo 24 maret 2009)

Satukan Jutaan Pencinta Traveling Dunia




Pecinta traveling dan petualangan sejati belum lengkap tanpa menjadi anggota CouchSurfing Project. Inilah komunitas dan situs “penerima tamu” internasional yang menyatukan lebih dari satu juta orang di 232 negara dan wilayah di penjuru dunia.

Siapa pun, dari belahan dunia mana pun, dapat menginap dan menjadi tamu di tempat tinggal sesama anggota, meski mereka belum pernah bertemu sama sekali. Bagi mereka yang ingin menambah lebih banyak teman di luar negeri atau menginginkan tempat menginap gratis, tentu tak menolak untuk menjadi anggota CouchSurfing.

Casey Fenton mendirikan situs www.CouchSurfing.com itu sejak 2003 dan diluncurkan resmi pada 1 Januari 2004. Kini, situs itu menjadi jaringan pertukaran hospitality terbesar di dunia. Siapa saja dapat mendaftar dan langsung menjadi bagian dari komunitas luar biasa itu.

“CouchSurfing ingin menciptakan jaringan orang-orang di berbagai tempat secara internasional, menciptakan pertukaran pengetahuan, meningkatkan kesadaran kolektif, menyebarkan toleransi dan memfasilitasi pemahaman budaya,” ujar Fenton, 31.

Menurut Fenton, sebagai bagian dari komunitas dunia, semua orang harus melakukan tugasnya secara pribadi dan kolektif untuk menciptakan dunia yang lebih baik. “Kami yakin, situs ini untuk mencapai tujuan itu. CouchSurfing bukan hanya mencari akomodasi gratis di penjuru dunia, ini tentang membuat koneksi internasional,” paparnya.

“Kami membuka pikiran kami dan menyambut pengetahuan baru dari pertukaran budaya. Kami menciptakan hubungan yang bermakna dan dalam yang melintasi samudera, benua, dan budaya,” tambah pria berambut cepak itu.

Lebih dari itu, bagi Fenton dan jutaan anggota, CouchSurfing ingin mengubah, tidak hanya cara seseorang dalam traveling, tapi bagaimana semua orang dapat terhubung dengan orang lain di penjuru dunia. Dan itu terbukti sekarang, kehadiran CouchSurfing merupakan revolusi baru cara manusia bepergian dari satu negara ke negara lain.

Sebelum ada CouchSurfing, setiap orang yang hendak berwisata atau melakukan perjalanan ke luar negeri harus sibuk mencari penginapan atau hotel yang cocok. Kini, ratusan ribu anggota CouchSurfing cukup menghubungi sesama anggota di negara atau daerah tujuan untuk mendapatkan akomodasi gratis.

“Ini benar-benar membantu memperkaya budaya saat Anda melakukan perjalanan. Ini menghancurkan penghalang-penghalang sosial antara pendatang dan warga setempat,” kata Crystal Murphy, salah satu anggota yang telah merasakan manfaat keanggotaannya di situs itu.

Fenton mengakui, pengalaman setiap anggota CouchSurfing sangat beragam, dan umumnya sangat luar biasa. Negara mana pun dan daerah mana pun, yang di sana ada anggota CouchSurfing, pasti akan menyambut hangat kedatangan sesama anggotanya.

Pria kelahiran Conway, New Hampshire pada 1978 itu memiliki ide menciptakan situs itu karena kebingunannya saat melakukan perjalanan petualangan ke Eropa, Meksiko, Kanada, dan Brazil. Selama petualangan seorang diri itulah dia merasa sangat terasing di sejumlah kota yang memang asing baginya.

“Saat merasa terasing itulah saya mengharapkan ada orang-orang asyik untuk diajak jalan-jalan berkeliling. Saya berada di jalanan dan berkata pada diri saya sendiri, ‘Saya tahu di sini ada orang-orang menarik, di sekitar saya, orang-orang dengan kisah menarik untuk diceritakan,” tuturnya.

Dari renungan panjang selama perjalanan itulah, Fenton yakin ada cara yang sangat bagus untuk membuat kontak dengan warga setempat. Pernah suatu ketika, dia memiliki ide “nakal” dengan mengirimkan email spam ke lebih dari 1.500 pelajar Islandia di Reykjavik dan meminta mereka untuk menerimanya sebagai tamu di tempat tinggalnya. dari ide nakal itu dia mendapat email balasan dari beberapa pelajar dan dia pun menikmati liburan mengesankan di Lingkar Arktik.

Pengalaman itulah yang turut melahirkan CouchSurfing. “Saya ingat, saya duduk di kursi belakang bus di Dublin dengan laptop saya, membuat program situs itu, dari jam ke jam. Saya perbarui program saya dan melihat program situs itu mulai jadi,” paparnya.

Fenton pun terpaksa tinggal di dalam kamar hotel untuk menyelesaikan program situsnya. Hingga pada awal 2003, dia membeli pusat data 3 juta kota-kota di dunia seharga USD1.200 dan meluncurkan situs itu di internet. “Saat itu hanya beberapa teman yang menjadi anggota dan saya harus terus menyempurnakan situsnya. Saya pun mengundang teman-teman dekat saya untuk membantu mendirikan CouchSurfing Project. Pada Januari 2004, kami meluncurkan situs itu ke dunia dan tidak pernah surut lagi,” kata programer komputer sekaligus konsultan politik di Alaska itu.

Sebagian masa kecil anak pertama dari lima bersaudara itu dihabiskan di kota pegunungan Conway dengan bermain ski, sepak bola, hiking, dan kegiatan alam lainnya. Saat orangtuanya bercerai, Fenton sedang kelas tiga sekolah dasar.

Saat berusia 17 tahun, dia lulus dari SMA, setahun lebih awal. Fenton mengaku saat itu mendapatkan makanan setiap hari dari para guru dan dengan bekerja apa saja yang diperintahkan orang. Setelah lulus SMA itulah dia ingin melakukan petualangannya untuk hidup mandiri.

“Saya yang saya punya, saya masukkan dalam tas ransel tua saja, termasuk sebuah kotak kecil berisi uang kertas sebanyak USD2000. Saya lalu melakukan perjalanan sejauh 3.000 mil menuju Olympia Washington, untuk bersekolah di Evergreen State College,” tuturnya.

Karena melanjutkan sekolah yang jauh dari pacarnya saat SMA, dia pun putus dengan pacarnya. “Saya patah hati. Saya merasakan kehilangan dalam hidup saya. Saya tidak punya ide apa pun tentang yang akan saya lakukan dan akan ke mana saya akan pergi. Lalu saya pun memulai perjalanan saya. Inilah perjalanan awal untuk menghilangkan sakit hati saya,” ujarnya.

Sejak saat itu, dia semakin suka melakukan traveling. Dia kemudian pergi ke Mesir. Pengalamannya mendaki Piramida saat pukul 4 pagi, tidur di Sarkophagus Raja, atau bermalam bersama keluarga setempat, membuka matanya betapa dunia sangat menakjubkan. (syarifudin, sindo 12 maret 2009)

Memimpin Perburuan Planet Mirip Bumi




Perburuan manusia terhadap planet-planet seperti Bumi tak pernah berakhir. Untuk itulah NASA menciptakan pesawat antariksa bernama Kepler yang akan diluncurkan dengan roket Delta 2 di Cape Canaveral pada Jumat (13/3) malam mendatang.

William Borucki memimpin misi pencarian Bumi yang baru itu. Menurut Borucki, jika semua berjalan lancar, Kepler akan melakukan petualangannya memasuki orbit Matahari, setelah diluncurkan dari Canaveral.

“Dengan menjelajahi orbit Matahari, Keplar akan memulai misi menemukan planet-planet seperti Bumi di lokasi-lokasi seperti Bumi. Planet itu harus tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Zona-zona sekeliling bintang di mana ada air,” ujar alumnus fakultas Fisika dari University of Wisconsin, Madison itu.

Singkat kata, astronom kawakan NASA di Ames Research Center, Moffett Field, California, itu menjelaskan, misi pesawat tanpa awak itu ialah menemukan tempat-tempat di mana kehidupan manusia dapat berlanjut.

“Kepler dapat menemukan puluhan planet seperti itu, jika memang ada. Kami tidak hanya menemukan planet baru, tapi mengetahui betapa langka planet-planet seperti Bumi ini di dalam tata kosmos alam semesta,” tutur Borucki.

Kepler, menurut Borucki, menjadi semacam aktivitas sensus planet pertama yang dilakukan umat manusia. Strategi yang digunakan Kepler ialah dengan mencari dan mengamati bayangan planet-planet yang jumlahnya milyaran di alam semesta, melalui teleskop berdiameter 55 inchi.

Borucki dengan bangga menjelaskan tentang teleskop yang dibawa Kepler tersebut. “Teleskop itu memiliki kemampuan 95 juta pixel kamera digital. Selama tiga setengah tahun ke depan, teleskop itu akan beroperasi dengan konstelasi Cygnus dan Lyra,” katanya.

Menurut Borucki, teleskop itu dapat menangkap cahaya 100.000 bintang setiap setengah jam. Alat itu akan terus menangkap momen ‘blip’ saat bintang-bintang dan planet-planet melintasi matahari. “Fenomena ini dikenal dengan transit,” ujarnya.

Keampuhan teleskop Kepler juga dibanggakan para ilmuwan. “Dilihat dari luar sistem tata surya, Bumi hanya mendapatkan 0,008% cahaya Matahari saat melintas di depannya atau ‘transit’. Kepler telah didesain untuk mendeteksi perubahan cahaya sekecil 0,002% serupa dengan seekor kutu yang melintasi sebuah lampu sorot mobil,” ujar James Fanson, manajer proyek Jet Propulsion Laboratory yang ikut menyukseskan misi Kepler.

Borucki menekankan, untuk mendeteksi suatu planet sekecil Bumi, diperlukan pencitraan yang dilakukan di antariksa yang jauh dari pengaruh atmosfer Bumi. Selama ini penemuan planet-planet baru dilakukan menggunakan teleskop di bumi. Hal ini jelas tidak terlalu akurat karena atmosfer Bumi membuat bayangan bintang dan planet itu menjadi bias atau berkelip-kelip.

Tentu saja, proses pencarian planet serupa Bumi ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Diperlukan waktu sekitar tiga tahun atau lebih, hanya untuk memotret bintang-bintang dan planet-planet. Selama itu pun tidak dapat dipastikan apakah Kepler telah menemukan planet serupa Bumi atau belum. Itu artinya, misi itu akan berlangsung, bahkan setelah masa pemerintahan Presiden AS Barack Obama berakhir.

“Jika Kepler mampu menemukan planet seperti Bumi, kehidupan dapat berlangsung di sana. Hasil kerja teleskop itu akan menuntut para ilmuwan menemukan gambar-gambar ‘titik biru muda’ di alam semesta, dan menemukan kehidupan serta pengetahuan baru,” kata Borucki. “Titik biru muda” merupakan istilah yang dipopulerkan astronom dan pakar antariksa asal Cornell University, Carl Sagan.

Borucki sangat sadar, jika ternyata Kepler tidak menemukan planet apa pun seperti Bumi di alam semesta ini, itu berarti planet seperti Bumi benar-benar jarang. “Kita mungkin hanya satu-satunya kehidupan di alam semesta ini dan kesadaran bahwa kita sendirian di jagad raya ini, baru dimulai. Ini berarti tidak ada cerita seperti ‘Star Trek,’” ujarnya.

Sebagai pemimpin tim pencarian planet serupa Bumi, Borucki menjelaskan, penemuan planet pertama yang mirip bumi dan mengitari bintang seperti matahari terjadi pada 1995 oleh Michel Mayor dan timnya di Geneva Observatory. Tahun-tahun setelah itu, ada banyak penemuan sekitar 340 buah planet, yang semuanya justru semakin membingungkan para astronom karena dibuat berdasarkan metode yang lemah.

“Planet terkecil serupa Bumi yang ditemukan, memiliki berat tiga kali dibandingkan massa Bumi. Planet itu dikenal dengan nama MOA-2007-BLG-192-L b. Namun para astronom belum yakin apakah planet itu mengelilingi bintang sebenarnya atau tidak,” kata Borucki.

Jelas, misi Kepler merupakan bentuk penghormatan tertinggi pada Borucki yang telah berkiprah di NASA pada 1980-an. Saat itu belum ditemukan satu planet di luar tata surya yang mirip dengan keadaan Bumi.

Borucki merupakan salah satu ilmuwan paling senior di NASA. Dia merupakan ilmuwan antariksa yang menjadi Direktur Riset Antariksa dan Astrobiologi, serta berkiprah di Ames Research Center Detection yang mendeteksi keberadaan planet-planet di luar tata surya.

Sejak 1962 hingga 1972, Borucki telah mengembangkan instrumen spectroscopic untuk membuat plasma yang akan meredam kejutan getaran dalam kecepatan super. Hasil penelitiannya digunakan untuk mendesain tameng panas dalam berbagai misi Apollo.

Pada 1972, dia bergabung dalam Theoretical Studies Branch dan mengembangkan berbagai model foto kimia stratosphere dan mesosphere Bumi untuk menyelidiki dampak emisi nitric oxide dan fluorocarbon di ozon Bumi. Dia juga melakukan berbagi riset untuk menentukan efisiensi cahaya di tiap jenis atmospher. (syarifudin, sindo 10 maret 2009)

Gunakan Toilet Pesawat untuk Keruk Keuntungan




Michael O'Leary tidak pernah berhenti membuat gebrakan unik untuk mendongkrak popularitas maskapai miliknya, Ryanair. Di tengah resesi ekonomi global yang menghantam semua perusahaan, CEO Ryanair itu berencana mengoperasikan toilet yang hanya bisa dibuka dengan kartu kredit di seluruh pesawatnya.

Rencana yang bagi banyak orang terkesan lucu itu segera dilaksanakannya. “Jika penumpang yang menggunakan stasiun kereta dan bus harus membayar untuk menggunakan toilet, mengapa penumpang pesawat tidak?” kata pria kelahiran 20 Maret 1961 itu.

“Saya telah meminta para teknisi di perusahaan pembuat pesawat Boeing untuk mendesain toilet dengan pintu-pintu yang hanya bisa dibuka jika Anda memasukkan kartu kredit ke mekanisme penguncinya,” ujar O'Leary yang menggunakan Boeing 737-800s untuk semua pesawatnya.

Menurut O'Leary , awalnya dia ingin toilet itu bisa dibuka dengan memasukkan uang koin. “Namun karena maskapai kami beroperasi di wilayah yang menggunakan dua mata uang, euro dan poundsterling Inggris, ide tersebut diganti dengan kartu kredit,” tutur O'Leary.

“Sebagian besar orang pergi ke toilet sebelum mereka naik ke kabin pesawat, atau mereka menahannya hingga pesawat mendarat. Anda hanya akan berurusan dengan penumpang yang menggunakannya,” tuturnya.

O'Leary yakin dampak positif ide toilet itu ialah mengurangi jumlah penumpang yang ke toilet saat pesawat sedang terbang. Tentu saja, O'Leary yakin ide tersebut akan menambah keuntungan Ryanair yang saat ini telah menjadi maskapai paling menguntungkan di Eropa dan maskapai paling agresif meluaskan pasar.

Rencana O'Leary memang terkesan remeh. Namun dibalik itu, keuntungan yang diperoleh maskapai itu akan bertambah banyak. “Sekitar 20% penumpang akan membayar USD1,4 untuk sekali menggunakan toilet. Ini akan menghasilkan USD21 juta keuntungan per tahun,” ujar O'Leary.

“Saya pikir tidak ada seorang pun dalam sejarah yang naik ke kabin pesawat Ryanair dengan uang kurang dari USD1,4. Rencana ini tidak akan mengganggu kenyamanan penumpang yang tidak membawa uang tunai dan tidak semua orang menggunakan toilet di kabin pesawat,” papar salah satu pengusaha terkaya di Irlandia itu.

O'Leary memang seorang pengusaha yang terkenal sebagai pionir penerbangan berbiaya murah di dunia. Karena berbiaya murah, para penumpangnya dikenai biaya tambahan untuk makanan ringan, minuman, meskipun hanya air putih.

Untuk menarik pelanggan, maskapai yang dipimpinnya juga menawarkan penerbangan “gratis” untuk para penumpang setianya. Tentu saja kursi gratis itu diberikan pada mereka yang memenuhi persyaratan.

Sebagai pengusaha maskapai terbesar, O'Leary tidak segan mengkritik pemerintah Irlandia yang memberlakukan peraturan baru pajak keberangkatan di bandara sebesar 10 euro. Menurut O'Leary, kebijakan itu akan mengurangi jumlah wisatawan potensial.

O'Leary merupakan alumnus Trinity College untuk program Studi Bisnis. Setelah lulus dari pendidikan tinggi, dia bekerja sebagai akuntan di Stokes Kennedy Crowley yang kemudian dikenal KPMG. Dia mempelajari sistem perpajakan Irlandia dan kemudian bertemu Tony Ryan, Pemimpin GPA (Guinness Peat Aviation) perusahaan leasing. Saat itu Ryan merupakan salah satu klien O'Leary.

Pada 1987, Ryan kemudian menjadikan O'Leary sebagai penasehat pajak dan keuangan pribadi. Namun perusahaan Ryan kemudian berangsur bangkrut dan O'Leary dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari model bisnis Southwest Airlines.

Seusai dari AS, O'Leary menjadi Wakil CEO Ryanair antara 1991 dan 1994. Pada januari 1994, O'Leary dipromosikan sebagai CEO Ryanair. Di bawah kepemimpinan O'Leary, Ryanair mengembangkan model maskapai penerbangan bertarif murah yang awalnya diterapkan Southwest Airlines. (sindo 7 maret 2009)

Janji Berantas Korupsi dan Perdagangan Opium




Kata-kata yang diucapkannya dipilih dengan seksama. Kalimat yang meluncur dari mulutnya benar-benar dipertimbangkan dengan matang. Dialah Hedayat Amin Arsala, salah satu tokoh senior yang maju dalam bursa calon presiden (capres) Afghanistan.

Dia menyesalkan sikap kompromi Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang mentolelir korupsi hingga negeri itu mengalami kemunduran. Salah satu penasehat terdekat Karzai itu bertekad menantang presiden Afghanistan dalam pemilihan umum yang rencananya digelar Agustus mendatang.

Arsala yang merupakan salah satu wakil presiden Karzai pada 2002 hingga 2004 itu telah mantab maju dalam bursa calon presiden (capres) Afghanistan. “Dia (Karzai) merupakan teman dekat saya. saya menganggapnya adik laki-laki saya. Sangat menyedihkan bagi saya melihatnya mengalami banyak fitnah. Namun jika saya berada di posisinya, saya akan bertindak dengan cara yang sangat berbeda,” papar Arsala yang saat ini menjabat sebagai menteri senior.

Pakar ekonomi dan politisi kawakan itu memang berusia lebih tua dibandingkan Karzai. Bahkan Karzai pernah menjadi wakil menteri luar negeri Arsala dalam pemerintahan Taliban pada awal 1990-an. Dua pria itu pun telah bekerja sama sangat erat selama bertahun-tahun.

Namun lelaki berusia 67 tahun dan mantan pejabat Bank Dunia itu melihat Afghanistan semakin lama semakin mundur di bahwa kepemimpinan Karzai. “Awalnya berbagai kesalahan terjadi dan kita harus membayarnya saat ini. Terlalu banyak kompromi yang dilakukan dengan orang-orang yang seharusnya tidak diajak kompromi. Korupsi terjadi dengan berbagai kompromi itu,” tegas Arsala yang saat diwawancarai mengenakan pakaian warna biru dan putih.

Karzai oleh banyak pihak dikritik keras karena mengijinkan terlalu banyak tuan tanah masuk dalam pemerintahannya, pasca runtuhnya pemerintahan Taliban. Tentu saja Karzai menyangkal kritik tersebut karena dia tidak memiliki banyak pilihan. Kini, citra Karzai semakin merosot karena korupsi meluas dan keamanan memburuk.

Kelemahan Karzai ini yang digunakan Arsala dan para pesaing lain yang ikut masuk dalam bursa calon presiden Afghanistan. Arsala akan menghadapi pesaing lain yakni mantan menteri keuangan Ashraf Ghani Ahmadzai yang juga menjadi capres dalam pemilu mendatang.

Arsala khawatir pemerintahan Karzai akan berlaku curang dalam pemilu mendatang. “Segala upaya harus dilakukan sehingga pemimpin pemerintahan saat ini serta para pejabatnya dapat memastikan pemilu berjalan bersih dan transparan. Jika ada yang mencoba berbuat curang, itu akan mengakibatkan kekacauan,” katanya.

Agustus mendatang merupakan momen yang sangat penting, tidak hanya bagi Afghanistan tapi juga bagi kepentingan Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu sangat serius untuk mengamankan pesta demokrasi di Afghanistan dengan memerintahkan penambahan 17.000 pasukan ke negara tersebut.

Pemerintahan baru Afghanistan yang seperti apakah yang akan didukung AS? Tentu saja pemerintahan yang memiliki afiliasi dengan Barat, dan beberapa kandidat capres tampaknya berebut pengaruh AS, termasuk Arsala.

Karena itulah Arsala saat ini gencar mempromosikan diri dengan berbagai program yang akan dijalankan jika dia terpilih sebagai presiden. “Memulihkan supremasi hukum merupakan salah satu prioritas saya. Seiring dengan perang melawan korupsi dan memberantas pertanian opium dan perdagangan narkoba yang kian marak sejak tergulingnya Taliban pada 2001,” tutur Arsala.

“Narkotika merupakan musuh terbesar Afghanistan. Narkotika mendanai teroris dan berbagai elemen yang tidak menginginkan stabilitas di negeri ini, korupsi dalam pemerintahan, kepolisian, kehakiman, setiap orang. Ini kejahatan ekonomi dan mengacaukan masyarakat,” tegas lelaki yang telah berjanggut dan berambut putih itu.

Kehadiran Arsala dalam bursa capres Afghanistan jelas tantangan berat bagi Karzai. Karena seperti halnya Karzai, Arsala berasal dari keluarga tersohor dari kelompok etnis terbesar di Afghanistan, Pashtun. Apalagi etnis Pashtun merupakan pendukung mantan Raja Afghanistan Mohammad Zahir Shah yang masih cukup disegani rakyat.

Arsala merupakan sosok yang tidak asing di mata petinggi pemerintahan AS. Pria itu meninggakan Kabul setelah lulus SMA dan mengambil pendidikan tinggi di AS. Arsala kemudian bekerja di Bank Dunia di Washington pada 1969 hingga 1987, sebelum kembali ke Afghanistan untuk bergabung dengan kegiatan perlawanan melawan pendudukan Uni Soviet.

Tentu saja langkah Arsala menjadi orang nomor satu di Afghanistan tidak akan mudah. Dia akan melawan sekitar lima orang yang telah mendeklarasikan diri melawan Karzai dalam bursa capres. Arsala juga menghadapi kritik yang menyebutnya lebih rapi berpenampilan daripada dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.

Arsala juga dikaitkan dengan kelompok teknokrat yang dididik Barat dan kembali ke Afghanistan untuk mencari pekerjaan saat kejatuhan Taliban. Para pengkritik Arsala mengatakan, dia mungkin akan pergi meninggalkan Afghanistan jika situasinya terlalu sulit. Apalagi hingga saat ini Arsala masih memiliki sebuah rumah dan keluarga yang tinggal di Washington.

Menghadapi kritik semacam itu, Arsala bersikap tenang. Dia hanya mengumbar nada optimistis. “Lima tahun ke depan sangat penting bagi Afghanistan. Masa itu menentukan apakah kita dapat mengatasi masalah atau akan kian terjerumus masalah. Saya optimistis, tapi kita harus mengatasi kecenderungan negatif yang saat ini sedang terjadi,” tuturnya.
(syarifudin, sindo 5 maret 2009)

Kocok Ulang Perusahaan Agar Tetap Kompetitif




Krisis ekonomi ikut mengguncang Sony Corporation dan mengakibatkan penurunan jumlah penjualan terbesar sepanjang sejarahnya. Situasi genting itu memaksa Chairman dan CEO Sony Corporation Howard Stringer melakukan kocok ulang di jajaran manajemen puncak dan reorganisasi skala luas.

Stringer yang telah lima tahun menjadi Chairman Sony itu akan resmi mendapatkan jabatan tambahan sebagai Presiden Sony pada 1 April mendatang. Jabatan rangkap sebagai Presiden dan CEO Sony tersebut akan membuat Stringer memiliki kontrol langsung mengendalikan seluruh lini bisnis utama perusahaan global itu.

“Presiden Sony Ryoji Chubachi saat ini akan menjadi Wakil Chairman yang akan membantu Stringer dalam masalah keamanan, kualitas, dan lingkungan kerja,” ujar pernyataan Sony kemarin.

Menurut Stringer, 67, kocok ulang manajemen puncak Sony itu untuk membuat perusahaan tersebut semakin gesit tatkala krisis ekonomi sekarang. Apalagi badai krisis keuangan saat ini telah memaksa Sony memecat 16.000 karyawannya, termasuk 8.000 karyawan dari divisi elektronik. Sony juga telah menutup 10% pabrik-pabriknya.
Dan diperkirakan nilai penjualan satu tahun penuh ke depan akan mengalami kerugian USD2,7 milyar.

Stringer merasa dengan posisi barunya, dia akan memiliki lebih banyak wewenang untuk melakukan berbagai perubahan di dalam perusahaan. Dia bertekad menciptakan produk-produk baru Sony yang lebih inovatif dan meliputi semua nilai lebih dari seluruh sayap bisnisnya.

“Konsumen menginginkan produk yang multifungsi, menghubungkan, memiliki fungsi teknologi yang efektif, memenuhi kebutuhan konsumen untuk berbagi informasi dan ramah lingkungan,” ujar Stringer memaparkan visi yang akan dilakukan di posisi puncaknya.

Pria kelahiran 19 Februari 1942 itu menekankan, reorganisasi yang akan dilakukannya untuk mengubah Sony lebih inovatif dan terintegrasi. “Sebagai perusahaan global, kami ingin tetap mempertahankan posisi terdepan kami untuk generasi baru nanti,” paparnya.

Dia merencanakan untuk mereorganisasi bisnis elektronik dan dua sayap perusahaan Sony. Networked Products dan Services Group akan disatukan dengan Sony's PlayStation, komputer personal Vaio, pemutar musik Walkman, produk telepon seluler dan Sony Media Software and Services. Semua perusahaan itu akan mengembangkan sinergitas untuk produk-produk Sony.

“Seluruh produk yang ada saat ini akan mendapatkan akses ke Sony's PlayStation Network, sistem distribusi konten online yang diharapkan dapat menguatkan posisi produk jejaring elektronik di masa depan,” tutur Stringer.

Presiden Sony Electronics Kunimasa Suzuki akan menjadi wakil presiden senior Sony dan wakil presiden di grup baru perusahaan itu. Dia akan memimpin bisnis Vaio dan menciptakan produk-produk baru yang menerapkan teknologi terbaik dari seluruh sayap bisnis Sony.

Sedangkan kelompok bisnis New Consumer Products Group akan disatukan dengan Sony's Bravia TV, gambar digital, bisnis video dan audio rumah tangga. Grup baru ini akan dipimpin oleh Hiroshi Yoshioka yang kini memimpin TV bisnis Sony. Dia akan mengawasi Semiconductor and Component Business Group.

Kocok ulang lain yang dilakukan Stringer ialah memilih Yoshihisa Ishida yang kini mengelola bisnis Vaio akan memimpin kelompok bisnis TV. Reorganisasi itu, menurut Stringer akan memindahkan Katsumi Ihara yang kini memimpin grup CFO untuk menjadi direktur eksekutif di Sony Financial Holdings.

“Semua perubahan itu akan diumumkan hari ini dan mempercepat transformasi perusahaan yang telah dimulai sejak empat tahun silam. mereka kini akan memungkinkan semua bagian Sony bekerja sama untuk membawa Sony ke tingkat global dan mencapai prestasi hebat,” kata Stringer.

Gerak cepat perubahan itu, bagi Stringer harus dilakukan untuk menghadapi krisis yang semakin menekan perusahaan skala global tersebut. Apalagi pada Januari silam, Stringer memperingatkan bahwa penjualan pada tahun finansial saat ini yang berakhir pada Maret, diperkirakan hanya sebesar USD78 milyar, 14% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Sony menyalahkan menguatnya mata uang yen Jepang dan krisis ekonomi sebagai penyebab utama penurunan angkat penjualannya.

Menurut mantan pasukan angkatan bersenjata AS di Vietnam itu, keuntungan Sony 80% berasal dari eksport. Padahal pasar utama Sony di Eropa dan Amerika Serikat saat ini sedang mengalami resesi. Para konsumen di sana pun menahan diri untuk membeli peralatan elektronik seperti televisi dan kamera digital.

Stringer merupakan pengusaha keturunan Inggris-Amerika yang mendapatkan gelar Sir atau ksatria dari Ratu Elizabeth II pada 31 Desember 1999. Sebelum menjadi orang nomor satu di Sony, dia memimpin Sony Corporation di Amerika. Sebelum bergabung di Sony, Stringer banyak berkiprah di bidang industri media dan bertanggung jawab untuk bidang media Sony di AS.

Dia dipromosikan ke posisi puncak karena perusahaan itu mengalami masalah berupa penurunan angka penjualan. Selain itu, Sony semakin menghadapi kompetisi sengit dari perusahaan lain seperti Samsung, Sharp, Panasonic, dan lainnya.

Stringer sebelumnya merupakan warga Inggris dan melakukan naturalisasi sebagai warga AS. Dari semua saudara kandungnya, dia bukan satu-satunya yang bekerja di Sony. Adik laki-lakinya, Rob Stringer, bekerja di Sony sebagai Chairman of Sony Music Label Group. (syarifudin, sindo 28 februari 2009)

Ketekunan dan Loyalitas Membangun Honda




Tantangan besar, membutuhkan talenta terbaik untuk menghadapinya. Itulah yang mungkin terbersit di benak para pengambil keputusan tertinggi Honda Motor Company hingga Takanobu Ito terpilih sebagai Presiden dan CEO yang baru, menggantikan Takeo Fukui.

Fukui, 64, secara resmi akan melepas jabatannya pada Juni mendatang, setelah menjadi orang nomor satu di Honda sejak Juni 2003. Tongkat estafet kepemimpinan itu diserahkan pada Ito, 55, dengan sebuah peringatan bahwa krisis keuangan saat ini akan menjadi masa terkelam industri otomotif global. Namun Fukui tidak akan meninggalkan Honda begitu saja. Dia akan masuk sebagai anggota dewan penasehat Honda.

Ito mengakui, tanggung jawab yang akan dipegangnya saat berat. Apalagi fakta terbaru menunjukkan, permintaan terhadap produk Honda di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang mengalami penurunan, sementara mata uang yen semakin menguat terhadap dolar.

“Sebagai reaksi saya atas pemilihan itu, saya merasa bangga dan gembira 47% dan saya merasakan tanggung jawab besar ke depan sebesar 53%. Tanggung jawab ini akan sangat berat,” kata Ito menanggapi pemilihannya sebagai pemimpin puncak Honda.

Saham Honda pada saat pengumuman pemilihan Ito pada Senin (23/2) anjlok 4,5% pada perdagangan siang di Tokyo Stock Exchange. Sedangkan penjualan Honda pada Januari ini di AS, turun 27,9% menjadi 71.031 unit, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan kemerosotan terbesar dalam 15 tahun terakhir.

Itu artinya, tugas Ito pertama ialah membenahi angka penjualan Honda di AS. Penurunan angka penjualan tidak hanya terjadi di AS, namun juga di Eropa, Jepang, dan wilayah lain. Kendati mengalami penurunan penjualan, namun berdasarkan data Bloomberg News, Honda mendapatkan 51% keuntungan dan 47% pendapatan dari Amerika Utara pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2008.

Pria kelahiran 29 Agustus 1953 itu merasa senang dengan tingginya penjualan sepeda motor di Asia dan Amerika Selatan. Honda berharap membukukan pendapatan bersih sekitar USD860 juta untuk periode ke depan, turun 87% dari tahun lalu.

Tantangan Ito ke depan tidak hanya akibat imbas krisis ekonomi global, namun juga dari para perusahaan otomotif pesaing yang juga melakukan penggantian pemimpin puncak untuk menghadapi resesi saat ini. Bulan lalu, Toyota memilih Akio Toyoda, cucu pendiri Toyota, sebagai presiden. Senin (23/2) silam, Toyota juga membuat perubahan besar dalam manajemennya dengan pensiunnya eksekutif wakil presiden Mitsuo Kinoshita. Sedangkan Mazda pada November 2008 memilih Takashi Yamauchi sebagai presiden dan CEO baru.

Alumnus teknik mesin di Kyoto University itu merupakan sosok pemimpin muda yang enerjik. Sejak dulu, dia telah menjadi perhatian para pemimpin puncak Honda sebagai rising star perusahaan terkemuka itu.

Dia menjadi Presiden dan CEO Honda termuda yang terkenal dengan kata-katanya bahwa Honda di masa depan, tidak hanya akan membuat mobil atau motor. “Honda mungkin akan membuat pesawat suatu hari nanti,” kata Ito optimis.

Ito bergabung dengan Honda pada 1978 sebagai seorang teknisi di proyek NSX. Saat itu dia menjadi tokoh utama dalam pengembangan mobil sports yang seluruh struktur rangkanya terbuat dari aluminum. Produk rancangan Ito itu kemudian dijual pada 1990. Ito juga menjadi penggagas lahirnya mobil-mobil kecil JDM.

Ito pernah bertugas di Amerika Serikat (AS) pada April 1998 hingga Maret 2000 sebagai wakil presiden eksekutif Honda R&D Americas. Dia kemudian membantu pengembangan Acura's MDX, brand pertama mobil SUV. Mobil MDX itu kemudian dijual di AS pada Oktober 2000. Pengalaman Ito di AS jelas akan sangat membantu Honda dalam meningkatkan penjualan di Negeri Paman Sam tersebut.

Pada Juni 2000, Ito dipilih masuk dalam Board of Directors of Honda Motor, seiring dengan promosi menjadi Direktur Manajer Honda R&D Co., Ltd. (Honda R&D).

Pada 2003, Ito kembali ke Jepang untuk menjadi President and Director of Honda R&D. Karirnya terus melesat. Pada April 2007, dia menjadi Honda Motor's Chief Operating Officer of Automobile Operations. Dia kemudian menjadi Direktur Manajer Senior pada Juni 2007. Puncaknya, pada Juni 2009 mendatang Ito akan resmi menjadi President & CEO Honda Motor.

Sebagai Presiden dan CEO Honda Motor Company terpilih, Ito juga akan memegang kontrol di Honda R&D. Di masa lalu, kedua jabatan puncak itu dipegang oleh orang yang berbeda. Saat ini, kedua jabatan itu dipegang oleh Ito. Ini merupakan struktur eksekutif baru yang diharapkan membuat Honda lebih fokus dalam membuat berbagai keputusan di saat krisis ekonomi.

Ito tampaknya akan tetap menjalankan beberapa program yang telah dibuat pendahulunya. Salah satunya dengan pengembangan mobil ramah lingkungan. Menjelang pelantikannya, pada April nanti, Honda akan merilis Insight Hybrid dengan harga berkisar USD20.000 per unit.

Di bawah kepemimpinan Ito, Honda juga masih mencari pembeli serius untuk tim balap Formula One. Pengumuman penjualan itu sejak Desember 2008. Penjualan F1 itu dilakukan untuk lebih fokus pada bisnis inti membuat dan menjual mobil. Dengan anggaran operasional mencapai USD294 juta, dana tersebut nanti akan dialihkan untuk manufaktur Honda di berbagai negara. (syarifudin, sindo 25 februari 2009)

Dari Garasi Pribadi, Guncang Industri Otomotif




Dari sebuah garasi pribadi yang terletak ribuan mil di barat Detroit, seorang warga California, Steve Fambro, bermimpi menjual mobil listrik ciptaannya, Aptera, ke penjuru dunia.

Kini, 4000 orang telah memesan Aptera yang dikembangkan dari garasinya lima tahun silam. Ribuan pembeli itu harus antri untuk mendapatkan kendaraan berbentuk telur dengan tiga roda dan dua tempat duduk itu. Aptera sangat mirip mobil antariksa futuristik dari film kartun 'The Jetsons' di era 1960-an itu.

Mobil yang sekilas lebih seperti pesawat itu merupakan hasil perkawinan antara mobil penumpang dan mobil sport listrik. Dengan seluruh fasilitas digital di dalamnya, Steve membuat mobil ciptaannya itu kian memikat dengan memasang dua pintu yang dapat dibuka dan ditutup ke atas.

“Dengan pesanan pembeli yang telah mencapai 4.000 buah mobil saat ini, kami semakin percaya diri untuk memasarkan Aptera,” ujar Steve bangga.

Perusahaan Steve berencana membuat 10.000 mobil per tahun pada 2009 dan akan ditingkatkan menjadi 100.000 mobil pada 2015. Dengan penambahan produksi tersebut, Steve akan mempekerjakan ribuan karyawan di pabriknya yang berada di utara San Diego.

Untuk mendanai produksi mereka, Steve sangat aktif mencari para investor baru yang akan menanamkan modalnya. Perusahaannya kini telah berhasil menjaring para investor seperti Idealab, sayap perusahaan Google Inc dan Esenjay Petroleum. Dengan investor saat ini, dana yang dibutuhkan sudah lebih dari cukup untuk memenuhi target produksi kuartal keempat tahun ini.

Sayangnya, pemerintah federal Amerika Serikat (AS) menolak berinvestasi ke Aptera karena tidak termasuk dalam program pinjaman lunak dari Departemen Energi AS untuk perusahaan mobil ramah lingkungan.

Dengan bentuk yang memanjang, Aptera memiliki ruang yang cukup longgar untuk kaki pengendara dan penumpang. Menurut Steve, dengan desain aerodinamika, dalam sekali isi baterai, mobil itu dapat menempuh jarak 100 mil. Mobil itu bisa diisi di colokan listrik di setiap rumah atau tempat-tempat publik lainnya.

CEO Aptera Paul Wilbur yakin mobil ciptaan Steve ini akan semakin banyak diminati para pelanggan yang peduli dengan lingkungan. “Kami telah menembus level efisiensi energi sehingga Anda dapat menghemat lebih banyak uang untuk biaya operasionalnya,” tuturnya.

Sejumlah perusahaan otomotif di wilayah West Coast seperti Tesla Motors, Fisker Automotive dan ZAP turut mengakui bahwa mobil itu sangat menarik banyak konsumen. “Mobil itu unik karena tidak seperti mobil-mobil sport yang selama ini ada di pasar otomotif Amerika Serikat (AS). Mobil itu ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi gas penyebab pemanasan global,” ujar mereka.

Dengan keterpurukan industri otomotif di AS sekarang, kehadiran Aptera merupakan kejutan sekaligus membuat pelaku industri khawatir. General Motors Corp sendiri mengakui bahwa mobil listrik semacam Aptera akan marak di pasar pada era 2010.

Steve menganggap Aptera merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk menghemat uang meskipun harganya saat ini masih relatif mahal. Aptera dipatok dengan harga antara 18.000 euro (Rp283 juta) dan 28.000 euro (Rp440 juta), tergantung spesifikasi yang diinginkan pembeli. “Tidak masalah jika harga bensin mencapai USD2 atau USD4 per galon, Anda tetap tidak akan membeli bensin mahal itu jika memiliki mobil kami,” tuturnya.

Steve merupakan wiraswastawan klasik yang lebih senang bekerja di garasinya sendiri. Sebagai seorang ahli listrik melalui sebuah pelatihan, pada 2004 dia mulai berkutat di garasinya untuk mewujudkan mobil listrik impiannya. Tidak jarang dia bekerja lembur, melebihi jam kerja normal untuk segera melihat hasil ciptaannya dapat merayap di aspal.

“Semangat kerja saya merupakan murni kepentingan saya sendiri. Saya saat itu belum berpikir untuk menjual mobil tersebut. Saya hanya ingin membuat sebuah mobil listrik yang dapat saya gunakan untuk berkeliling di California,” tuturnya.

Steve masih ingat betul saat pertama kali menguji coba Aptera di sepanjang jalan Long Beach, California. Saat itu hampir semua mata tak lepas dari mobilnya. Saat mobilnya diparkir, banyak orang bertanya tentang jenis mobil baru ciptaannya.

Lalu pada Januari 2006, terpercik ide untuk menjadikan mobil ciptaannya sebagai ladang penghasil uang. Maka dibuatlah perusahaannya, Aptera, pada saat itu. Mobilnya terus dia sempurnakan dengan mengujinya di jalanan California. “Saya membawa mobil itu keliling kota dan kami memperbaiki apa yang masih kurang,” papar Steve.

Proses penyempurnaan itu, menurut Steve dibagi dua. Pertama, terkait desain mobil itu yang aerodinamis dan bahan baku yang ringan serta murah sehingga harganya tetap terjangkau. Dan terkait aerodinamika pula, mobil dengan tiga roda itu terbukti stabil saat dipacu di atas aspal.

Penyempurnaan kedua, terkait kenyamanan dan keamanan. Untuk kenyamanan, Steve menjamin Aptera tidak memiliki mesin yang berisik. “Selama proses penyempurnaan untuk kenyamanan, ada beberapa perubahan misalnya di bagian desain interior dan ruang penyimpanan barang,” katanya. (syarifudin, sindo 21 februari 2009)

Langkah Konservatif untuk Atasi Resesi




Pengunduran diri Menteri Keuangan Jepang Shoichi Nakagawa kemarin adalah pukulan telak bagi Perdana Menteri (PM) Taro Aso. Turunnya popularitas Aso hingga 10% dan krisis ekonomi yang kian memburuk, membuat posisinya kian terancam.

Di tengah situasi genting itulah, Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Jepang Kaoru Yosano, 70, dilirik Aso untuk menggantikan Nakagawa yang mengundurkan diri setelah menyangkal mabuk dalam konferensi pers G7.

Yosano merupakan pendukung kebijakan fiskal konservatif. Di tengah krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah Jepang, pakar perpajakan itu memprioritaskan memperbaiki sektor keuangan publik yang porak poranda diterjang krisis. Pengalaman panjangnya menjadi taruhan baginya untuk menyeimbangkan anggaran pada 2012, sebagai langkah pamungkas hingga krisis ekonomi global itu bisa berlalu.

“Ekonomi Jepang, tanpa diragukan lagi, mengalami krisis terburuk sejak Perang Dunia II,” papar Yosano yang memaparkan bahwa gross domestic product (GDP) merosot hingga 3,3%. Ekonomi kedua terbesar di dunia itu juga mengalami penurunan 14% nilai eksport.

Situasi itu menurut Yosano dapat mengakibatkan dipecatnya puluhan ribu tenaga kerja di berbagai perusahaan dalam beberapa bulan mendatang. Situasi itu kian memperburuk kemampuan belanja konsumen.

Untuk meredam kekacauan ekonomi itu, Yosano mengisyaratkan tekad pemerintah untuk menyiapkan paket stimulus ekonomi yang baru. Namun Yosano menekankan, pemerintah tidak mempertimbangkan langkah stimulus tambahan hingga parlemen mengesahkan anggota untuk fiskal yang dimulai pada 1 April. Menurut media Jepang, total rencana paket stimulus baru itu melibatkan dana sebesar USD218 milyar hingga USD327 milyar.

Langkah penyelamatan ekonomi yang akan dilakukan Yosano itu seiring dengan kebijakan bersama negara-negara lain. “Seluruh menteri keuangan dan bank sentral anggota G7 berkomitmen bekerja sama menggunakan seluruh kemampuan untuk mendukung ekonomi,” papar Yosano setelah mengikuti pertemuan G7 di Roma pada akhir pekan silam.

Sejumlah pakar meyakini kemampuan pria gaek itu. Meskipun dia termasuk pendukung kebijakan fiskal konservatif, namun dia dapat menjadi lebih fleksibel dalam belanja negara saat resesi ekonomi kian memburuk.

“Satu hal bagus tentang Yosano ialah dia benar-benar menginginkan pekerja itu. Dia ingin menjadi pembuat kebijakan, namun dulu dia kecewa karena PM tidak memberikan posisi itu,” ujar Jesper Koll, CEO Tantallon Research Japan.

Berbagai keberhasilan sepak terjang Yosano memang telah diakui banyak pihak. Dia merupakan pendorong peningkatan pajak konsumsi untuk memperbaiki struktur fiskal. Selain itu, dia juga mendorong penggunaan pajak konsumsi itu untuk membantu membiayai anggaran dana keamanan sosial bagi warga Jepang yang kebanyakan manula.

Langkah Yosano disambut publik dengan suka cita karena memang Jepang merupakan negara dengan penduduk berusia 60 tahun terbanyak di dunia. Itu menjadikan masalah dana keamanan sosial sama penting dan gentingnya dengan masalah besar lainnya.

Yosano sebenarnya bukan tokoh yang asing bagi rakyat Jepang. Dia pada September silam berada di posisi dua setelah Aso dalam pertarungan merebut kursi PM. Setelah itu, dia menjadi salah satu tulang punggung dalam pemerintahan Aso.

Politisi Jepang kelahiran 22 Agustus 1938 itu merupakan anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Dia pernah menjadi anggota DPR (House of Representative) sebanyak sembilan kali periode di Majelis Rendah, mewakili distrik pemilihan Tokyo. Yosano pernah menjadi Kepala Sekretaris Kabinet semasa PM Shinzo Abe dari Agustus 2007 hingga September 2007.

Karir politiknya dirintis sejak dia lulus dari University of Tokyo pada 1963. Karirnya tidak dimulai dengan mulus. Dia pernah gagal saat maju merebut kursi DPR pada 1972. Kegagalan itu tak membuatnya surut untuk terjun di dunia politik.

Cucu penyair Jepang tersohor, Yosano Akiko dan Yosano Tekkan, itu kemudian menjadi sekretaris Yasuhiro Nakasone, anggota parlemen. Yosano maju lagi dalam pemilu parlemen pada 1976 dan terpilih untuk pertama kali. Dari sanalah, namanya kian terkenal dan pada 27 Agustus 2007 dia dipilih sebagai Kepala Sekretaris Kabinet PM Shinzo Abe, menggantikan Yasuhisa Shiozaki. Jabatan itu kemudian diberikan pada Nobutaka Machimura pada 27 September 2008 saat Yasuo Fukuda menggantikan Abe.

Saat Fukuda mundur, Yosano mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden LDP pada 8 September 2008. “Saya yakin para politisi harus menunjukkan citra yang bersih pada poblik. LDP menghadapi krisis terbesar sejak partai itu didirikan. Saya akan maju dengan semangat tinggi untuk memimpin Jepang. Jepang kini menuju krisis. Saya akan bertarung untuk mengatasi situasi ini demi kepentingan rakyat,” paparnya.

Namun sayang, saat itu Yosano hanya mendapatkan 66 suara, sedangkan Aso meraih 351 suara dari total 527 suara di parlemen Jepang. Dengan posisi kedua setelah Aso itu, impian Yosano untuk menjadi PM harus “ditunda.”

Alasannya, saat ini, nama Yosano kembali menguat di antara daftar orang-orang potensial yang dapat dicalonkan menggantikan Aso jika pemerintahannya jatuh.


Di tengah kesibukan membenahi ekonomi Jepang, dia tetap aktif menyalurkan hobinya bermain golf, mengutak atik komputer, fotografi, memancing, dan bermain game-game tradisional Jepang. (syarifudin, sindo 18 februari 2009)

Pembuka Akses Gratis Informasi Pemerintah




WARGA Amerika Serikat (AS) sudah sangat terbiasa menemukan segala informasi melalui internet secara cepat dan gratis. Namun tatkala harus mencari berbagai keputusan pengadilan federal, laporan, dan makalah milik pemerintah AS, mereka tak menemukannya di Google.

Karena itulah, Carl Malamud, 49, berinisiatif mendirikan Public.Resource.Org untuk memberi secercah celah bagi para pencari informasi milik pemerintah di Internet. Pada 2008, dia bertanggung jawab mempublikasikan 32,4 juta halaman dokumen dan 588 film pemerintah AS di Internet.

Pemerintah AS sebenarnya telah mendirikan Akses Publik untuk Catatan Elektronik Pengadilan (Pacer), namun sistem itu sudah ketinggalan jama. Selain lambat, Pacer juga tidak gratis bagi siapa saja yang membutuhkan informasi. Sistem itu juga tidak bisa diakses melalui Google.

“Pacer sudah 15 hingga 20 tahun ketinggalan jaman. Selain itu, Pacer juga tidak gratis, padahal seharusnya segala informasi itu gratis karena tidak ada hak ciptanya. Pacer memasang tarif 8 sen per halaman,” ujar Malamud.

Dari sanalah Malamud tergerak untuk menciptakan situs yang berisi berbagai data pemerintah AS. Malamud menyebut situsnya sebagai sistem operasi untuk demokrasi. Karena itulah, Malamud mengumpulkan dana kontribusi atau donasi sebesar USD600.000 pada 2008 dan membeli arsip-arsip berusia 50 tahun dari pengadilan federal lalu menempatkannya di situs secara online. Kini, melihat besarnya respon publik terhadap upayanya, Malamud siap-siap memperbesar kapasitas database-nya.

Usaha Malamud menjadikan informasi pemerintah dapat diakses semua orang itu memang tidak setengah-setengah. Saat pemerintah melakukan uji coba gratis sistem Pacer di 17 perpustakaan di penjuru AS, Malamud mengerahkan seluruh sukarelawannya untuk pergi ke semua perpustakaan itu.

Apa yang mereka lakukan? Para sukarelawan itu mengunduh sebanyak mungkin dokumen pengadilan yang bisa mereka unduh. Hasil unduhan dokumen itu kemudian mereka letakkan di situs Public.Resource.Org sehingga dapat diakses publik.

Salah seorang sukarelawan, Aaron Swartz, 22, mahasiswa dropout dari Stanford University yang jadi pengusaha itu membaca seruan Malamud dan mendownload sebanyak 20% dari seluruh isi database, sebanyak 19,9 juta halaman.

Akibat aksi Malamud dan para sukarelawannya, pada 29 September, seluruh layanan gratis Pacer dihentikan. Government Printing Office yang bertanggung jawab atas sistem Pacer mengatakan bahwa keamanan layanan itu dapat dibobol. FBI kemudian melakukan penyelidikan.

Pengacara Malamud menegaskan bahwa kliennya tidak bersalah dan tidak melanggar aturan apapun. Setelah itu, tidak diketahui bagaimana hasil penyelidikan FBI mengenai pengunduhan massal data Pacer tersebut.

Malamud tetap bertekad untuk menjadikan berbagai informasi milik pemerintah itu online dan Google-friendly. Kini Malamud telah memiliki lebih dari 20 juta halaman keputusan pengadilan rendah AS dan siap mempublikasikannya. “Saya ingin mengumpulkan seluruh pusat data pada 2009,” ujarnya.

Pria paruh abad itu memang telah memiliki pengalaman menjadikan beragam informasi pemerintah mudah diakses publik. Sebelumnya, dia pernah mendorong Securities and Exchange Commission dan Patent and Trademark Office untuk mempublikasikan data-data mereka secara online dan gratis. Namun untuk dokumen pengadilan, masalahnya memang tidak semudah itu, karena mengandung informasi pribadi para tersangka.

Malamud juga sepakat bahwa sistem pengadilan harus dapat melindungi informasi pribadi. Malamud mendapati ada ribuan dokumen di mana pengacara dan pengadilan tidak melindungi informasi pribadi para tersangka seperti nomor Social Security. “Itu merupakan pelanggaran terhadap aturan pengadilan sendiri. Di sana ada data anak-anak di Washington, nama-nama agen Secret Service, nomor dana pensiun, dan lainnya, yang tersebar luas,” keluhnya.

“Saya pun menulis surat pada sekretaris pengadilan di penjuru negara. Mereka kemudian melakukan perubahan dan sebagian besar dokumen itu ditarik dari pusat data mereka untuk diedit,” tutur Malamud.

Pria yang pernah mendirikan stasiun radio pertama di Internet, Internet Talk Radio, itu menggunakan komputer desktop dan laptop dengan sistem Mac OS X untuk mengelola situsnya. Dia menggunakan sejumlah server, email dan program DNS. “Kami lebih sering menggunakan Ubuntu dan untuk empat boks besar pusat data, kami menggunakan Solaris. Saya juga menggunakan NetBSD dan FreeBSD,” ujar Malamud menjelaskan sistem operasi yang digunakannya.

Untuk search engine, dia menggunakan grep, spotlight, Google, WAIS, dan lainnya. Sedangkan aplikasi jejaring sosial, dia menggunakan Twitter. Dia pernah mencoba menggunakan Facebook tapi tidak terlalu cocok dengan sistem yang mereka gunakan.

Lelaki yang suka minum kopi sambil berselancar di dunia maya itu mengaku gemar membaca berita. “Karena itu saya banyak menghabiskan waktu di washingtonpost.com, wsj.com, cnn.com, news.bbc.co.uk, csmonitor.com, gaurdian.co.uk, latimes.com, bostom.com, thehill.com, dan semacamnya,” kata pada DailyGeek. (syarifudin, sindo 14 februari 2009)

Petik Gitar dan Pecahkan Rekor Dunia




Jari-jari tangan kiri Danny Johnson, 14, bergerak lincah dari satu nada ke nada lainnya, di atas gitar. Bersamaan dengan itu, jari tangan kanannya memetik senar-senar gitar yang melengking garang mengiringi lagu "Through the Fire and Flames" dari kelompok heavy-metal DragonForce.

Jangan salah tebak. Bocah remaja itu bukan sedang bermain bersama grup band, tapi sedang mencetak rekor Guinness World Records sebagai pencetak skor tertinggi video game berbasis musik, Guitar Hero III: Legends of Rock.

Penampilan Danny di pusat perbelanjaan Best Buy, New York, pada Rabu (4/2) silam itu berhasil memukau semua orang yang menyaksikan langsung atau melihat melalui jaringan internet. Dia berhasil mencetak rekor baru dengan skor 973.954, memecahkan rekor sebelumnya, 899.703 yang dibuat oleh Chris Chike, 17, di Minnesota pada Agustus 2008 silam.

Lagu pamungkas Through the Fire and Flames yang merupakan lagu paling sulit dalam video game itu pun tuntas dimainkan Danny dengan waktu tujuh menit. Dengan wajah ceria, Danny membeberkan salah satu teknik rahasia yang digunakannya untuk mencetak rekor dunia itu.

“Anda dapat memaksimalkan momen dengan menggunakan sejumlah fungsi dalam Star Power di game ini. Penggunaan fungsi itu akan menambah bonus poin untuk pendeknya waktu yang digunakan dalam satu lagu,” papar Danny.

Dalam pemecahan rekor itu, Danny memainkan 3.722 notasi lagu secara sempurna. Namun permainannya terhenti di notasi lagu ke 3.558 karena tombol warna biru di gitarnya rusak akibat tekanan jari-jarinya. Danny pun mengganti gitarnya dengan gitar cadangan yang memang telah disiapkan untuk meneruskan debut pemecahan rekor itu.

“Saya telah merusak lebih dari 80 alat kontrol Guitar Hero plastik dalam sembilan bulan terakhir karena permainan saya yang terus menerus,” ujar Danny sambil menyunggingkan senyum.

Ayah Danny, Scott Johnson, 45, menimpali dengan melempar lelucon, “Saat Anda harus memencet banyak not dan bermain sedemikian cepat, itu bentuk teror terhadap alat kontrol.”

Ketangkasan Danny memainkan video game itu tampaknya tidak lepas dari kepiawaiannya bermain piano, gitar, drum, saxophone, dan oboe, dalam kehidupan nyatanya. “Keahlian bermain Guitar Hero justru memudahkan saya untuk memainkan lagu sulit dengan gitar sesungguhnya,” katanya ringan.

Kesuksesan remaja itu memecahkan rekor dunia pekan ini juga menjadi ajang promosi bagi Guinness World Records untuk mempromosikan Guinness World Records 2009 Gamer's Edition. Karena itu pula, acara pemecahan rekor itu mendapat dukungan penuh dari Guinness World Records dan promotor acara eMazingGaming.com.

Keberhasilan Danny memecahkan rekor itu bukanlah buah dari pekerjaan sehari dua hari. Remaja itu telah berulangkali mengikuti berbagai kompetisi video game di sejumlah negara bagian.

Hingga pada 17 Mei 2008 silam, remaja kelahiran Grapevine, Texas, itu untuk pertama kali memecahkan Guinness World Record dengan skor tertinggi untuk Guitar Hero III dalam acara Hero 24-Hour Marathon yang digelar Blockbuster. Danny saat itu bermain dengan XBOX 360 dengan skor 890.971, mengalahkan rekor sebelumnya dengan selisih lebih dari 10.000 poin saat memainkan Through the Fire and Flames dari grub band Dragonforce di Level Expert.

“Saya senang bahwa saya mendapatkan kesempatan untuk memecahkan rekor dan membantu orang-orang belajar,” kata Danny yang saat itu juga mengalahkan rekor Chris Chike yang meraih skor 880.920 pada Maret 2008. Sejak saat itu, Danny dan Chris menjadi “musuh bebuyutan” dalam setiap ajang pemecahan rekor.

Danny dalam pemecahan rekor pertamanya itu mengaku belum puas. “Saya dapat melakukannya dengan lebih baik. Saya melewati beberapa not,” paparnya.

Penggemar lagu “Rock of Ages” dari Def Leppard itu mengaku telah bermain antara 300 hingga 500 kali sejak menemukan video game “Guitar Hero.”

Kegemaran Danny terhadap musik jelas mengalir dari ayahnya yang merupakan pemain gitar sebenarnya selama lebih dari 40 tahun. Ayah Danny mengaku bermain “Guitar Hero” lebih sulit daripada bermain gitar sebenarnya. “Saya tidak tahu tentang ‘Guitar Hero’, saya seorang pengusaha batu granit,” papar Scott.

Scott menuturkan, dia mengetahui talenta putranya dalam bermain game saat anaknya itu diajak melihat acara kompetisi Xbox Live Super Bowl. Saat itu para pemain game dapat memilih game-game favorit mereka. Usai menghadiri acara itu, meski belum mengikutkan anaknya dalam kompetisi, Scott semakin yakin dengan bakat putranya dalam bermain game.

Beberapa saat setelah itu, Danny kemudian didaftarkan Scott untuk ikut kontes game. Kontes pertama yang diikuti Danny ialah acara lokal GameStop untuk peluncuran “Guitar Hero III”. Dalam kontes lokal itu, Danny berhasil memenangkan sertifikat dan hadiah.

Semangat Danny untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar pun terpompa sepulang dari acara lokal itu. Selanjutnya, dalam kontes “Guitar Hero” di Texas Rockfest pada Maret 2008, dia memenangkan gitar buatan Gibson Epiphone. “Kemenangan Danny dalam kontes itu menggemparkan orang-orang,” ujar Scott. (syarifudin, sindo 7 fabruari 2009)

Gadis Pemberani Pendobrak Tabu




USIANYA baru 10 tahun, namun keberanian dan ketajaman penanya mampu mengguncang dunia. Dialah Nojoud Mohammed Ali, bocah perempuan Yaman yang dengan berani membongkar praktek pernikahan anak-anak di negerinya.

Kekuatan narasi yang ditorehkan Nojoud dalam bukunya “Me, Nojoud, 10, divorcee’ bukanlah fiksi atau narasi cerita dari pihak lain karena dialah yang menjadi korban praktek pernikahan anak-anak tersebut. Di usianya yang masih sangat dini itu, dia menjadi janda, setelah bercerai dalam pernikahan di usia delapan tahun.

Buku yang ditulisnya merupakan autobiografi yang dapat dipastikan segera menjadi bestseller dunia. Kemarin, Nojoud masih berada di Paris, Prancis, untuk mempromosikan karyanya tersebut. Puluhan penerbit buku dari Inggris bahkan telah antri untuk memperebutkan hak penerbitan kisah yang menggemparkan dunia tersebut.

Di bukunya, Nojoud dengan lugu menceritakan berbagai kekejaman yang dialaminya saat menjalani pernikahan di bawah umur. Dia dipaksa keluarganya untuk menikah dengan Faez Ali Thameur, 29.

“Saya selalu dipukuli oleh suami saya. Dia tidak tahu apakah pernikahan itu. Saya akan lari dari satu kamar ke kamar lain untuk menghindarinya, tapi selalu berakhir dengan dia menangkap saya dan memukuli saya. Itu kemudian berlanjut seperti apa pun yang diinginkannya. Saya menangis keras tapi tidak seorang pun mendengarkan saya,” kata Nojoud dengan mata berkaca-kaca.

Selama dua bulan menikah, Nojoud mengalami penyiksaan dan “ruda paksa” oleh suami yang berusia tiga kali lebih tua dari umurnya. Karena tidak tahan dengan perlakuan kasar suaminya, Nojoud melarikan diri dari rumah suaminya, naik taksi dan pergi ke kantor pengadilan sendirian.

Dia mendapat bantuan sejumlah kelompok pembela hak asasi perempuan dan persidangan kasusnya digelar tahun lalu. Media massa internasional ikut meliput kasusnya sehingga dia dikenal di penjuru dunia.

“Saya bertemu Nojoud secara kebetulan di pengadilan dan saya menangani kasusnya. Dia lari sendirian di pengadilan. Polisi dan pegawai di sana kemudian bercerita pada saya tentang kondisi Nojoud,” ujar Shatha Nasser yang kemudian menjadi pengacara Nojoud.

Nojoud mencatat sejarah baru karena ini merupakan persidangan pertama di mana hakim memutuskan membatalkan pernikahan gadis berusia 10 tahun dengan pria yang berusia tiga kali lebih tua.

Kasusnya menjadi bahan diskusi hangat para aktivis hak asasi manusia, anggota parlemen dan pengacara terkait Undang-undang Pernikahan Yaman. Bahkan tokoh-tokoh dunia seperti Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, mantan Menlu AS Condoleezza Rice atau pun aktris Nicole Kidman, ikut menyatakan keprihatinannya atas nasib Nojoud.

Dalam undang-undang pemerintah Yaman, usia minimal seorang perempuan untuk menikah ialah 15 tahun. Sayangnya, orangtua di sana mengijinkan terjadinya pelanggaran atas peraturan tersebut jika mereka menganggap putrinya telah “siap” berumah tangga. Praktek semacam itu bahkan telah menjadi budaya yang marak terjadi. Karena itu, salah satu negara termiskin di dunia itu sangat masyur dengan praktek pernikahan di bawah umur. Bahkan, perempuan yang menikah di usia lebih dari belasan tahun dianggap tabu.

Keluarga Nojoud pun mempraktekkan budaya tersebut. Nojoud dipaksa menikah dan hidup bersama pria bernama Faez Ali Thameur. Bocah perempuan itu pun terpaksa hidup serumah dengan laki-laki yang harus dipanggil sebagai suami. Padahal jiwa Nojoud masih ingin bebas seperti anak-anak lain, ingin bersekolah dan bermain bersama teman-teman lainnya.

“Saya merasa harus menikahkan putri saya setelah berulang kali mendapatkan ancaman dari calon suami dan kerabatnya Faez,” kata ayah Nojoud, Mohammad Ali Al-Ahdal, yang seorang pengangguran. Himpitan ekonomi yang tak terelakkan membuat Ali mau tidak mau harus menikahkan Nojoud.

Ali juga mengaku terpaksa menikahkan Nojoud karena tidak ingin mengulangi pengalaman buruk yang pernah menimpanya. “Putri tertua saya pernah diculik beberapa tahun silam dan dia dipaksa menikah oleh penculiknya,” ujar Ali terbata-bata.

Keterangan senada diungkapkan Nojoud. “Ayah saya memukuli saya dan mengatakan pada saya bahwa saya harus menikahi pria itu. Jika tidak, saya akan diperkosa dan tidak ada undang-undang atau pemuka agama di negeri ini akan membantu saya. Saya menolak tapi saya tetap tidak dapat menghentikan pernikahan itu,” papar gadis cilik itu.

Menurut Shatha Nasser, pernikahan anak-anak sangat umum terjadi di Yaman, namun kasus ini mendapat perhatian dari penjuru dunia karena telah sampai ke pengadilan. “Kami sangat berterima kasih pada hakim karena memutuskan membatalkan pernikahan. Karena jika tidak, Nojoud bisa kembali dibawa ke rumah suaminya,” ujar Shatha Nasser.

Nasser menambahkan, ada ribuan bocah perempuan bernasib sama seperti Nojoud di Yaman. Berdasarkan data statistik yang dirilis International Center for Research on Women pada 2007, lebih dari 48% gadis di Yaman menikah sebelum berusia 18 tahun.

Mereka dipaksa menikahi laki-laki yang usianya jauh lebih tua padahal mereka belum memasuki masa puber. Seringkali, gadis-gadis cilik itu hanya menjadi pelampiasan nafsu seksual dan mendapatkan perlakuan kejam dari suaminya.

Karena keputusan pengadilan itu, keluarga Nojoud mengembalikan USD250 (Rp2,9 juta) yang menjadi mahar pernikahannya pada “mantan suaminya”. Sejumlah pihak menilai, pengembalian uang itu tidak buruk, namun jika diamati lebih cermat, itu sangat menguntungkan Faez Ali Thameur yang selama dua tahun meruda paksa gadis berusia 8 tahun, lalu uang mas kawinnya dikembalikan karena dianggap sebagai bentuk “pembelian yang salah”.

Nojoud saat ini merasa sangat bahagia karena dia dan adik kandungnya yang masih berusia delapan tahun, Hifa, dapat kembali bersekolah. “Saya bahagia bahwa saya telah bercerai sekarang. Saya juga berterima kasih pada bantuan dana dari para aktivis hak asasi manusia,” kata Nojoud dengan wajah merona ceria.

Kini tekad Nojoud hanya satu. “Sekarang saya ingin kembali bersekolah sehingga saya bisa menjadi seorang pengacara dan membantu anak-anak perempuan lain yang bernasib seperti saya,” papar Nojoud saat mengunjungi Pantin, wilayah pinggiran Paris, kemarin.

Sayangnya, bersekolah kembali atau pun memulai hidup baru, bukanlah hal yang mudah bagi Nojoud. Dia masih menerima perlakuan diskriminatif saat pengawas sosial di sebuah sekolah—setara sekolah dasar (SD) di Indonesia—menolak menerima pendaftarannya. Pengawas sosial di sekolah itu takut bahwa Nojoud akan mempengaruhi dan membahayakan pelajar lain di sekolah tersebut.

Menurut pihak sekolah tersebut, Nojoud dianggap telah paham dengan masalah seksual dan mungkin akan berbagi cerita dengan teman-teman satu kelas dan membuat mereka lebih cepat dewasa.

Namun penolakan itu tidak menyurutkan tekad Nojoud untuk kembali bersekolah. Nojoud terus mencari sekolah yang bersedia menerimanya. Akhirnya dia menemukan sekolah Njala Al-Matri di Rwadha, utara Sana’a, yang bersedia menerimanya. Sekolah itu sangat menghargai para pelajar perempuan dan tidak masalah untuk menerima Nojoud sebagai salah satu siswa mereka.

Nojoud saat ini berada di kelas dua SD Njala Al-Matri tersebut bersama adik kandungnya.
“Saya sangat bersemangat dan bahagia,” ucap Nojoud dengan senyum lebar di wajah, saat hendak memasuki ruang kelas barunya bersama Hifa. Keduanya mengenakan seragam sekolah, baju panjang warna hijau dengan kerudung warna putih. Tas baru warna coklat menggantung di pundak mereka. (syarifudin, sindo 5 februari 2009)

Bermusik untuk Kemanusiaan

We will not go down/In the night, without a fight/You can burn up our mosques and our homes and our schools/But our spirit will never die/We will not go down/In Gaza tonight.

Semua orang di penjuru dunia tentu pernah mendengar petikan lirik lagu itu tatkala melihat klip video agresi Israel di Jalur Gaza. Itulah lagu berjudul "We will not go down" yang diciptakan dan dirilis Michael Heart pada awal Januari 2009.

Hingga kemarin, lebih dari 250.000 orang telah mengunduh MP3 lagu tersebut, lebih dari 700.000 melihatnya di YouTube, dan lebih dari 10.000 email, komentar, serta pesan diterima Michael secara langsung dari penjuru dunia.

“Saya telah mendapatkan banyak respon hangat dan bersahabat atas lagu saya untuk Gaza. Saya sangat senang dengan dukungan Anda. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik,” ujar Michael di situsnya yang telah dikunjungi ratusan ribu orang.

Musisi berambut cepak itu sebenarnya ingin menjual MP3 lagu "We will not go down" dan mendonasikannya untuk amal. “Namun karena ada banyak masalah teknis, saya memutuskan untuk membuat lagu itu bisa diunduh secara gratis. Saya hanya meminta agar setelah mengunduh lagu itu, Anda dapat menyumbang langsung pada lembaga amal bagi rakyat Palestina,” tuturnya.

Secara khusus, Michael merekomdasikan para donatur untuk menyumbangkan ke Badan Pekerja dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Jaringan internet membuat lagunya semakin cepat menyebar ke penjuru dunia, sejak dirilis awal Januari silam. Lagu itu juga mengiringi lebih dari 100 video klip, yang di buat dalam berbagai bahasa oleh berbagai pihak, termasuk televisi dan perorangan. Ribuan website juga telah mengupload klip video dan lirik lagu tersebut.

Michael mengaku sangat tersentuh dengan kondisi warga Gaza akibat agresi Israel yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina dan melukai 5.500 orang. Apalagi, di tengah kesulitas pangan dan listrik di Gaza, Michael mendapatkan banyak email dari warga Gaza yang merasa memiliki semangat baru tatkala mendengarkan lagu "We will not go down."

Akibat lagu itu pula, penulis lagu yang tinggal di Los Angeles itu mendapatkan banyak permintaan wawancara berbagai media di penjuru dunia. Padahal sebelumnya, dia sebagai musisi, belum banyak dikenal kalangan media. Lagu itu tentu saja meningkatkan popularitas gitaris yang baru meluncurkan album perdananya "Unsolicited Material" pada Maret 2008.

Michael sebenarnya memiliki nama asli “Annas Allaf”. Nama Michael Heart digunakan sebagai nama populer di atas panggung.

Dia merupakan seorang produser dan pemilik studio musik di Los Angeles. Itulah mengapa selama ini Michael tidak terlalu terkenal, karena dia lebih banyak berperan di belakang layar dalam produksi musik. Padahal di studio musiknya, dia banyak sekali membesut karya bersama banyak musisi terkenal.

Michael mengaku tidak suka mengumbar omong kosong, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya musiknya. Pencipta lagu beraliran Pop/Rock itu pun menggunakan pendekatan yang lugas dalam menulis atau memproduksi lagu.

Jejak karya musikal Michael itu dapat dilacak dari beberapa lagu yang didendangkan sejumlah penyanyi terkenal seperti Don Henley, Bryan Adams dan Daughtry. Ciri khasnya yang lain ialah suara serak-serak basahnya yang khas dan dapat dengan mudah dibedakan dari penyanyi lainnya.

Michael menyukai tema-tema serius. Ini dapat diamati dengan mendengarkan beberapa lagunya, misalnya lagu “Life Goes On” yang mengatakan bahwa berbagai tantangan membuat hidup lebih menarik, lagu “Damaged World” yang bercerita tentang perang, lagu “Finally Free” berkisah tentang kekerasan rumah tangga. Kendati demikian, rasa humor Michael juga muncul dalam beberapa lagu seperti “Wanna Be Bad”.

Sembari memasukkan gaya rock’n roll dalam beberapa lagu, dia tidak meninggalkan tema cinta, seperti dalam karyanya “Lost In You”. Semua itu digabungkan Michael dalam album pertamanya, menjadikannya sebagai sebuah karya kolektif yang apik.

Cita rasa bermusik Michael yang unik itu tidak dapat dilepaskan dari latar belakang kehidupannya yang juga beda dari yang lain. Dia lahir di Suriah dan tumbuh besar dengan menyerap berbagai budaya, mulai dari Eropa (di Swiss serta Austrlia), hingga Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS). Karena hidup di lingkungan budaya yang beraneka macam itulah, dia mampu menyerap gairah musik dari berbagai latar yang beragam, meski saat ini albumnya dikategorikan dalam genre Pop/Rock.

Ketertarikannya terjun ke dunia musik diawali sejak usia 10 tahun, saat dia mulai belajar piano dan gitar dengan serius. Di usia remaja, dia telah mencipta lagu dan secara alami mulai menginjakkan kaki ke studio musik serta mengenal segala seluk beluknya.

Setelah mendapatkan gelar sarjana teknik audio dari sekolah rekaman Full Sail, dia pindah ke Los Angeles pada 1990. Dia telah tinggal di Los Angeles selama 18 tahun terakhir. Di kota itulah dia bekerja di studio musik dan bergelut dengan banyak gitaris serta para pakar rekaman.

Di studio musik itu pula dia bekerja sama dengan berbagai artis, seniman, penyanyi, dan musisi ulung seperti Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan.

Karena lancar berbahasa Prancis, Michael juga bekerja di studio bersama sejumlah seniman dan musisi asal Prancis seperti Calogero (The Charts), Marc Lavoine dan Veronique Sanson. Beberapa proyek musik digarapnya bersama sejumlah produser seperti Rodney Jerkins, Philippe Saisse dan David Foster.

Michael pernah melakukan beberapa tur sebagai gitaris Flamenco dalam trio gitar bersama Juan Manuel Canizares. Dia juga merekam dan melakukan tur bersama band jazz, Jango. Saat ini dia selalu tampil dalam acara radio live dalam Program Radia Mark & Brian di stasiun radio Los Angeles Rock, 95.5 KLOS. (syarifudin, 31 januari 2009)

Ujung Tombak Diplomasi Langsung AS dan Iran

NAMANYA mungkin tidak seterkenal Hillary Clinton yang kini menjadi Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS). Namun tak ada yang dapat menyangkal bahwa Susan Elizabeth Rice, 45, kini menjadi salah satu ujung tombak diplomasi AS di dunia.

Presiden AS Barack Obama dan Hillary telah memilih Rice menjadi Duta Besar (dubes) AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penunjukan tersebut telah disetujui Senat AS pada 22 Januari. Itu menjadikan Rice sebagai perempuan Afro-Amerika pertama yang memegang posisi tersebut.

Dia menjadi perempuan pertama yang menjadi Dubes di PBB dalam 12 tahun terakhir. Perempuan terakhir yang menduduki posisi itu ialah Madeleine Albright, yang juga mantan pimpinan Rice.

Sebelumnya, ada tiga pria Afro-Amerika yang menjadi Dubes AS di PBB. Ketiganya ialah Andrew Young pda 1977-1979; Donald McHenry pada 1979-1981; dan Edward Perkins pada 1992-1993.

Berbagai tantangan berat pun langsung dipikulnya, segera setelah dia menetap di kantor barunya di New York. Salah satunya terkait sikap AS terhadap sejumlah negara yang dianggap “musuh”, terutama Iran. Rice menegaskan bahwa Washington saat ini menghendaki “diplomasi langsung” dengan Iran sembari mendorong upaya mengakhiri program nuklir Teheran.

“Dialog dan diplomasi harus terus sejalan dengan pesan sangat keras dari AS dan komunitas internasional bahwa Iran harus memenuhi kewajibannya seperti ditekankan oleh Dewan Keamanan PBB,” tegas Rice.

Masalah lain yang menjadi tanggung jawabnya terkait dengan program nuklir Korea Utara (Korut). AS di PBB selama ini selalu mendorong proses diplomasi untuk menghentikan program pengayaan uranium Pyongyang.

Tantangan lainnya, terkait konflik antara Israel dan Palestina. Rice menghadapi tugas berat di PBB karena berulang kali Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam keras serangan militer Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina. AS sebagai pembela utama Israel tentu akan terus melindungi aliansi terdekatnya itu. Dan di sanalah Rice akan berjibaku melawan negara-negara lain yang selama ini mengecam Israel akibat operasi militernya.

Rice juga memiliki keprihatinan mendalam tentang konflik berlarut di Darfur, Sudan. “Prioritas saat ini ialah untuk melindungi rakyat sipil. Seluruh upaya harus kita kerahkan untuk pengenahan pasukan perdamaian PBB (UNAMID) untuk perlindungan rakyat sipil,” tuturnya.

Mantan asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Masalah Afrika pada masa pemerintahan presiden Bill clinton itu bertekad mendorong PBB berperan lebih aktif di pentas dunia. “Mulai dari Balkan hingga Timor Leste, dari Liberia hingga Kashmir, dari Cyprus hingga Dataran Tinggi Golan, PBB selama lebih dari enam dekade telah memerankan peran penting untuk menengahi pertikaian, membantu menyelesaikan konflik dan memperbaiki negara yang hancur karena perang, menyediakan bantuan kemanusiaan, mengelola berbagai pemilu, dan merespon ancaman perdamaian dan keamanan internasional,” paparnya.

Perempuan enerjik itu lahir di Washington DC dan besar di daerah Shepherd Park. Ayahnya, Emmett J. Rice, merupakan profesor ekonomi Cornell University dan mantan gubernur Federal Reserve System. Ibunya, Lois Dickson Fitt, merupakan pakar kebijakan pendidikan.

Rice sudah aktif sejak menjadi mahasiswa. Dia merupakan atlet olahraga, presiden dewan mahasiswa, dan pemberi pidato perpisahan di sekolah khusus perempuan, National Cathedral School, Washington DC. Sebagai atlet, dia menjadi pemain penjaga bertahan dalam tim basket. Karena ketangguhannya sebagai pemain basket, dia mendapat nama panggilan “Spo”, kependekan dari “Sportin.”

Ayahnya selalu memberikan nasehat agar Rice tidak menggunakan ras sebagai alasan atau pun untuk mendapatkan keuntungan. “Sejak masih kecil saya bermimpi menjadi Senator AS pertama dari Distrik Columbia. Tapi saya juga sering diliputi kekhawatiran bahwa prestasi saya akan diabaikan oleh orang-orang yang masih memandang ras saya,” ujar Rice seperti diutarakan pada kantor berita Reuters.

Dengan mimpi itulah Rice terus mengukir prestasi. Dia kemudian masuk ke Stanford University dan menerima Truman Scholarship. Dia lulus dari universitas itu dengan menyandang gelar Bachelor of Arts di bidang sejarah pada 1986. Di hari kelulusan, saat dia berjabatan tangan dengan Presiden Stanford University Donald Kennedy, lelaki itu berkata, “Saya tahu siapa kamu.”

Rice dan mantan Menlu AS Condoleezza Rice merupakan pakar kebijakan luar negeri keturunan Afro-Amerika yang keduanya juga alumnus Stanford University. Kendati demikian, kedua perempuan itu tidak memiliki kaitan keluarga.

Karena prestasinya, Susan Rice mendapatkan Rhodes Scholarship di New College, Oxford, dan mendapatkan gelar M.Phil. pada 1988 dan D.Phil. pada 1990. Rice kemudian emnilah dengan produser ABC News kelahiran Kanada Ian Officer Cameron. Mereka tinggal di Washington DC bersama dua anaknya.

Awal meniti karir, Rice menjadi pembantu kebijakan luar negeri Michael Dukakis pada pemilihan umum presiden AS 1988. Rice juga menjadi konsultan manajemen di perusahaan konsultan manajemen global, McKinsey & Company pada awal 1990-an. Saat di McKinsey, Rice ditugaskan di kantor perusahaan itu di Toronto.

Saat berkiprah dalam pemerintahan Bill Clinton, Rice memegang berbagai posisi. Pada 1993-1997, di Dewan Keamanan Nasional (NSC), sebagai Direktur International Organizations and Peacekeeping pada 1993-1995, dan sebagai Asisten Khusus Presiden dan Direktur Senior Masalah Afrika dari 1995 hingga 1997.

Dalam kampanye presiden 2008, dia menjadi penasehat kebijakan luar negeri Senator Barack Obama. Pada 5 November 2008, Rice ditunjuk sebagai penasehat Proyek Transisi Obama-Biden. (syarifudin, 28 januari 2009)

Harapan Baru Keajaiban di Timur Tengah

“Saya berkeyakinan kuat bahwa tidak ada konflik apa pun yang tidak dapat dihentikan. Berbagai konflik itu diciptakan, dilakukan, dan dilanggengkan oleh perilaku manusia. Konflik dapat dihentikan dengan perilaku manusia pula,” ucap George Mitchell

Diplomator gaek George Mitchell, 75, adalah harapan baru perdamaian dan perubahan kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah. Sanggupkah dia menciptakan keajaiban?

Presiden AS Barack Obama telah menunjuk mantan pemimpin Senat Mayoritas demokrat itu sebagai delegasi khusus untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Namun membawa perdamaian di tanah konflik itu tidak semudah membalik telapak tangan, meski tetap ada harapan untuk itu.

Obama menegaskan akan segera mengirim Mitchell ke wilayah konflik itu. “Akan menjadi kebijakan pemerintahan saya untuk secara aktif dan agersif mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina serta antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya,” kata presiden AS yang pernah tinggal empat tahun di Indonesia itu.

Mitchell berjanji akan menggunakan segenap kemampuannya dalam tanggung jawab barunya. “Segala upaya akan saya kerahkan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” tegas sang diplomat ulung tersebut.

Negosiator ulung itu menyadari, ada banyak alasan untuk putus asa dalam mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina. “Tapi presiden dan menteri luar negeri tidak putus atas untuk perdamaian tersebut. Kuncinya ialah komitmen saling menguntungkan semua pihak dan pastisipasi aktif pemerintah AS,” papar sang bintang lama yang kini kembali bersinar tersebut.

“Konflik jangka panjang itu membutuhkan upaya maksimal kita, tidak peduli bagaimana pun sulitnya, tidak peduli bagaimana pun kendalanya,” tegas putra keempat dari lima bersaudara berdarah Irlandia-Lebanon itu.

Menurut analis, terpilihnya Mitchell merupakan angin segar bagi para pecinta perdamaian. Pertama, pemilihannya merupakan sinyal bahwa AS kembali para perannya sebagai mediator yang adil. Tidak hanya karena pengalaman hidup Mitchell sebagai putra pasangan imigran Lebanon, tapi dia pernah memimpin sebuah komisi yang ditunjuk Presiden AS Bill Clinton untuk mencari jalan menghentikan kekerasan Israel-Palestina.

Saat memimpin komisi itu, dia mengeluarkan laporan 2001 yang isinya mendesak Israel menghentikan pembangunan pemukiman baru warga Yahudi di wilayah Palestina dan berhenti menembaki para pengunjuk rasa Palestina yang tidak bersenjata. Mitchell juga mendesak Palestina menghentikan serangan serta menghukum siapa saja yang melanggarnya. Inisiatif Mitchell yang tidak memihak saat itu dapat diterima kedua pihak yang bertikai.

Kedua, setelah meninggalkan kursi Senat, Mitchell memimpin sejumlah negoasiasi damai antara penganut Katholik dan Protestan dai Irlandia Utara pada 1995-2000. Dalam negosiasi itu, Mitchell mendorong negosiasi kesepakatan pembagian kekuasaan natara faksi-faksi yang bertikai hingga terbentuk pemerintahan koalisi. Keberhasilannya menciptakan perdamaian di tengah konflik itu membuat Mitchell mendapatkan 1998 Good Friday Accord.

Sebagian pengalaman Mitchell itu pernah dituangkannya dalam buku berjudul "Making Peace," on the negotiations in Northern Ireland, pada 1999. Buku tersebut mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan yang peduli dengan upaya perdamaian. “Perdamaian di Irlandia muncul setelah 700 hari kegagalan dan satu hari kesuksesan,” kenang pria murah senyum itu.

Semua pengalaman itu tentu akan melengkapi upayanya membawa perdamaian di Timur Tengah saat ini, setelah agresi berdarah Israel yang menewaskan lebih dari 1.330 warga Palestina dan melukai lebih dari 5.500 orang lainnya. Serangan Israel mengakibatkan 4.000 rumah rata dengan tanah dan 17.000 rumah warga Palestina rusak berat.

Pria kelahiran 20 Agustus 1933 di Waterville, Maine, itu merupakan putra imigran Lebanon. Ayah Mitchell kelahiran Irlandia dan bekerja sebagai penjaga gedung. Sedangkan ibunya berasal dari Lebanon.

Pria penggemar baseball sepanjang umur itu mendapat pendidikan di Bowdoin College, Brunswick, Maine, pada 1954 dan Georgetown University Law Center pada 1960. Saat kuliah, dia masuk dalam Korp Kontra Intelijen Angkatan Darat AS di Berlin, Jerman.

Setelah lulus kuliah dia meretas karir sebagai pengacara di Divisi Antimonopoli Departemen Kehakiman Washington pada 1960-1962. Mitchell kemudian menjadi asisten eksekutif Senator Edmund Muskie pada 1962-1965. seelah itu dia kembali menjadi menjadi pengacara di Portland, Maine, pada 1965-1977.

Mitchell ditunjuk menjadi Senat pada 1980 dan terpilih pada 1982. Dia menjadi pemimpin Senat mayoritas dari 1989 hingga 1995.

Mitchell kemudian memimpin sebuah investigasi penggunaan steroid secara ilegal oleh para pemain baseball. Dalam laporan 2007, dia menyebut 89 pemain baseball yang terkait skandal steroid ilegal, termasuk bintang lapangan seperti Roger Clemens, Miguel Tejada, dan Barry Bonds.

Pria tua yang tetap enerjik itu kini masih menjadi mitra di kantor pengacara DLA Piper. Uniknya, dia pernah menjadi chairman Walt Disney Co pada 2004-2006 dan direktur tim baseball Boston Red Sox. Dia juga menjadi kanselor Queen’s University di Belfast, Irlandia Utara.

Sebagai mantan hakim federal, lelaki rendah hati itu pernah ditawari Presiden Bill Clinton untuk satu kursi kosong di Mahkamah Agung (MA). Namun Mitchell dengan lugas mengatakan pada sang presiden bahwa dia tidak tertarik dengan kursi prestisius itu.

Mitchell didiagnosa mengalami kanker prostat tapi kantor pengacaranya mengatakan pada 2007 bahwa penyakitnya itu dapat disembuhkan. Kondisi kesehatannya memang terus terkontrol sehingga meskipun usianya telah mengijak senja, dia tetap tampak bersemangat dalam bekerja mendorong perdamaian dunia. (syarifudin, 24 januari 2009)

Pahlawan AS Penyelamat 155 Orang

Siapakah pahlawan Amerika Serikat (AS) sebenarnya? Jika pertanyaan ini diajukan pada rakyat AS sekarang, jawabannya pasti Chesley B. "Sully" Sullenberger III.

Publik AS saat ini mengelu-elukan Sullenberger sebagai pahlawan AS sebenarnya setelah pilot itu berhasil menyelamatkan 155 orang di dalam pesawat US Airways Airbus A320 yang mengalami kecelakaan kemarin.

Pesawat itu kedua mesinnya mati, tiga menit setelah lepas landas dari bandara LaGuardia di New York City. Pilot yang akrab dipanggil Sully itu bertindak cepat mendaratkan pesawat di atas permukaan air Sungai Hudson.

Setelah lepas landas pada pukul 3.26 sore waktu setempat, kemarin, pesawat yang dibawa Sully dikabarkan menabrak sekawanan burung yang kemungkinan masuk ke dalam mesin pesawat dan mengakibatkan kedua mesin mati. Sully terpaksa membawa pesawat yang akan menuju North Carolina itu mendarat di atas air sungai yang suhunya mencapai empat derajat Celsius. Sungai itu terletak antara Weehawken dan USS Intrepid, di bagian Manhattan.

Pakar memperkirakan, Sully membawa pesawat mendarat perlahan di atas permukaan air dengan kecepatan 140 knot setelah turun dari ketinggian 3000 kaki. Pendaratan pesawat itu menciptakan cipratan air yang sangat besar di samping kiri dan kanan badan pesawat.

Hebatnya, Sully mampu membuat pesawat itu mendarat di sungai dan terapung beberapa saat sehingga seluruh penumpang, termasuk bayi dan anak-anak, keluar dengan selamat. Pesawat itu tidak meledak atau hancur berkeping-keping sebagaimana kejadian serupa.

“Kapten Sullenberger menghindari resiko paling berbahaya dengan tidak mengijinkan kepala dan sayap pesawat masuk ke dalam permukaan air, yang dapat membuat pesawat hancur berkeping-keping. Saat air masuk, para penumpang telah memakai pelampung dan siap keluar menuju sayap pesawat atau perahu penyelamat,” ujar pakar penerbangan.

Pria yang telah 40 tahun berpengalaman dalam industri penerbangan itu hingga saat ini belum memberikan komentar ke publik, namun istrinya mewakilinya. Lorrie sangat terkejut saat mendengar kecelakaan itu. “Badan saya tidak berhenti bergetar saat mendengar kabar itu. Setelah saya berbicara dengannya, saya pikir dia baik-baik saja dan saya mulai tenang,” kata Lorrie yang memiliki dua putri bersama Sullenberger.

“Dia pilot yang sempurna. Dia tahu dengan tepat semua hal tentang pesawat,” ujar istri Sully, Lorrie Sullenberger.
Menurut Lorrie, suaminya merupakan presiden dan CEO perusahaan Safety and Reliability Methods Inc. “Perusahaan ini menyediakan pelatihan teknis dan visi strategis serta arahan untuk meningkatkan keamanan dalam berbagai industri beresiko tinggi,” papar Lorrie.

“Penumpang yang selamat dibawa ke Weehawken Ferry Terminal dan restoran Arthur's Landing di Port Imperial. Semua senang karena masih hidup. Mereka awalnya menggigil, kedinginan, dan tidak dapat bicara,” kata Walikota Richard Turner.

Walikota New York Michael Bloomberg tidak saja memuji kemampuan pilot menyelamatkan penumpang, tapi juga memuji sikap tanggung jawab Sully. “Dia merupakan orang terakhir yang meninggalkan pesawat setelah semua penumpang keluar dengan selamat. Saya telah berbicara dengan pilot itu. Dia berjalan di pesawat yang sedang tenggelam, dua kali, setelah semua orang keluar dan mencoba memastikan tidak ada orang lagi di dalam kabin,” ujat Bloomberg.

Kepahlawan Sully itu diakui pensiunan pilot Kent Keller dari Durham County. Keller pernah mengalami kejadian serupa dengan Sully saat Keller menerbangkan Boeing 727 di Orlando, Florida, pada 2 April 1994. “Roda sebelah kiri gagal keluar. Saya kemudian terbang memutar untuk menghabiskan bahan bakar sebelum melakukan pendaratan darurat. Saya mengangkat sayap sebelah kiri dan membawa pesawat turun,” kata Keller yang berhasil menyelamatkan nyawa 142 penumpang ditambah kru pesawat.

“Dia (Sully) membuat keputusan dalam waktu sekitar 30 detik dan dalam waktu itu, dia hanya memiliki dua hingga dua setengah menit hingga pesawat turun,” ujar Keller yang bangga dengan Sully karena berhasil mendaratkan pesawat dengan muatan penuh, penumpang dan bahan bakar yang mudah meledak. Keller yakin perasaan Sully saat ini sangat senang karena semua orang di pesawat dalam selamat.

Sully merupakan pilot yang sangat berpengalaman. Sejak Februari 1980 hingga saat ini, dia menjadi kapten bagi banyak penerbangan AS, mulai dari Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, Karibia, dan Hawaii. Dia bertanggung jawab untuk seluruh aspek keamanan dan keselamatan dalam penerbangan, termasuk dalam perencanaa, persiapan, dan perbaikan pesawat.

Pria berkumis tebal tersebut terliat dalam berbagai pengembangan pelatihan pertama Crew Resource Management (CRM) yang diterapkan di maskapai penerbangan. Sebagai Check Airman, dia bertanggung jawab untuk pelatihan dna pengawasan pilot-pilot pesawat yang pindah ke pesawat tipe lain atau kenaikan pangkat menjadi Kapten.

Mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara AS itu kini menjadi Air Line Pilots Association Local Air Safety Chairman dan Accident Investigator serta anggota komite teknis nasional.

Pengalaman Sully di dunia penerbangan sangat luas. Selain menjadi pilot, dia bekerja bersama para peneliti National Aeronautics and Space Administration (NASA). Dia merupakan pakar yang mengembangkan pelatihan Crew Resource Management (CRM) yang digunakan di maskapainya saat ini dan di berbagai maskapai lain.

Sully merupakan alumnus U.S. Air Force Academy (B.S.), Purdue University (M.S.) and University of Northern Colorado (M.A.). Dia pernah menjadi salah satu pembicara dalam acara di High Reliability Organizations (HRO) 2007 International Conference di Deauville, Prancis. Dia baru saja ditunjuk sebagai Visiting Scholar di University of California, Berkeley. (syarifudin, sindo 17 januari 2009)